Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menanggapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta. Ia menegaskan bahwa izin impor BBM telah diberikan, sementara keterlambatan distribusi menjadi tanggung jawab masing-masing perusahaan.
“Tidak ada masalah, izin impor sudah disetujui. Mungkin hanya persoalan teknis,” ujar Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024 di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Berdasarkan pantauan di lapangan, SPBU Shell dan BP AKR saat ini hanya menyediakan bahan bakar diesel atau solar. Sementara itu, President Director PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), Vanda Laura, menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatasi kendala ini agar layanan kembali normal.
“Untuk sementara waktu, beberapa SPBU BP belum dapat menjual seluruh jenis BBM,” kata Vanda kepada wartawan, Jumat (31/1/2024).
Menanggapi kondisi tersebut, Bahlil menjelaskan bahwa keterlambatan pengiriman kapal tanker menjadi faktor utama kelangkaan BBM di SPBU swasta.
“Kalau ada perusahaan yang barangnya masih dalam perjalanan, itu menjadi urusan mereka. Yang penting, tugas saya memastikan masyarakat tetap mendapatkan BBM, dan sejauh ini tidak ada masalah besar. Mungkin hanya ada beberapa perusahaan swasta yang kapalnya belum tiba,” pungkasnya.(KDR)
