Listrik Indonesia | Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi menjadi salah satu pilar utama dalam sistem kelistrikan Sumatera Utara. Berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal, pembangkit ini dikembangkan oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), anak perusahaan PT Medco Power Indonesia. Dengan total kapasitas mencapai 240 MW, PLTP Sorik Marapi berkontribusi besar dalam pasokan listrik berbasis energi terbarukan di wilayah tersebut.
Sejak pertama kali beroperasi pada Oktober 2019, PLTP Sorik Marapi terus mengalami ekspansi kapasitas melalui lima unit pembangkit yang beroperasi secara bertahap:
- Unit 1: Kapasitas 45 MW, mulai beroperasi pada Oktober 2019.
- Unit 2: Kapasitas 45 MW, mulai beroperasi pada 30 Juli 2021.
- Unit 3: Kapasitas 50 MW, mulai beroperasi pada Oktober 2022.
- Unit 4: Kapasitas 50 MW, mulai beroperasi pada 16 Desember 2023.
- Unit 5: Kapasitas 33 MW, menyelesaikan Uji Kapasitas Pembangkit (URC) antara tanggal 12–15 Desember 2024.
PLTP Sorik Marapi menggunakan teknologi pembangkit modular Screw Expander. Teknologi ini telah diterapkan pada Unit I (yang berkapasitas 45?MW) dan terus digunakan pada Unit-unit berikutnya, seperti Unit II.
Pendekatan modular dengan Screw Expander ini memungkinkan proses pembangunan yang lebih cepat, investasi yang lebih efisien, serta fleksibilitas dalam mengkonversi panas bumi menjadi listrik.
Selain menyediakan listrik yang lebih ramah lingkungan, PLTP Sorik Marapi juga berdampak pada efisiensi biaya operasional PLN. Khususnya, Unit 1 diklaim membawa potensi penghematan hingga Rp129 miliar per tahun bagi PLN dalam biaya produksi listrik.
Keberhasilan pengembangan PLTP Sorik Marapi membuktikan bahwa energi panas bumi dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi kebutuhan listrik nasional. Dengan kapasitas yang terus bertambah, pembangkit ini diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan energi Sumatera Utara serta mendukung target bauran energi nasional berbasis energi terbarukan.
