Listrik Indonesia | Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% bukanlah hal yang mustahil. Pemerintah terus memperkuat investasi dan mengoptimalkan belanja negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
"Dengan reformasi struktural yang berkelanjutan serta kebijakan ekonomi yang konsisten, pencapaian pertumbuhan ekonomi 8% bisa terwujud. Kami melihat tanda-tanda positif dari pemulihan ekonomi yang semakin merata di berbagai sektor," ungkap Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Sebagai langkah strategis, pemerintah menyiapkan berbagai insentif investasi, terutama untuk sektor energi hijau, infrastruktur, dan ekonomi digital. Selain itu, alokasi belanja negara difokuskan pada proyek-proyek yang memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami akan terus mendorong sektor-sektor unggulan yang menjadi motor penggerak ekonomi. Investasi memegang peran penting, dan kami berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif," tambahnya.
Meski demikian, Sri Mulyani mengingatkan bahwa Indonesia perlu mewaspadai berbagai tantangan global, seperti potensi resesi di negara maju, fluktuasi harga komoditas, serta dampak perubahan iklim.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap menjaga defisit anggaran agar tetap terkendali serta memastikan tingkat utang berada dalam batas aman.
"Kita harus tetap waspada. Tantangan global masih ada, dan Indonesia harus responsif serta adaptif terhadap dinamika internasional," jelasnya.
Pemerintah juga mencatat tren positif di sektor manufaktur, pertanian, dan jasa yang turut mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Pemulihan ekonomi yang merata di semua sektor menjadi kunci dalam mencapai target pertumbuhan yang ambisius. Kami akan terus bekerja keras untuk merealisasikan hal tersebut," tutup Sri Mulyani.(KDR)
GoogleNews
