Listrik Indonesia | Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Merdeka pada Senin (24/2/2025).
Momen bersejarah ini ditandai dengan penandatanganan beberapa instrumen hukum penting, seperti Undang-Undang No. 1 Tahun 2025 tentang perubahan atas UU BUMN, Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Danantara, serta Keputusan Presiden No. 30 Tahun 2025 yang mengatur susunan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana.
Peluncuran Danantara merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mengelola kekayaan negara dengan lebih efisien. Dengan total aset lebih dari US$900 miliar, Danantara tidak hanya berfungsi sebagai badan investasi, melainkan juga sebagai instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya demi kesejahteraan seluruh rakyat.
Visi Danantara untuk Indonesia
Prabowo menegaskan bahwa Danantara lebih dari sekadar badan investasi. Inisiatif ini adalah solusi strategis untuk mengelola kekayaan nasional secara optimal, memastikan bahwa setiap rupiah yang dikelola berkontribusi nyata terhadap kemakmuran rakyat. Dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel, Danantara diharapkan dapat menjadi salah satu sovereign wealth funds terbesar di dunia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Intisari Pidato Presiden Prabowo
Dalam pidatonya yang disampaikan di lingkungan Istana Merdeka, Presiden Prabowo menyampaikan beberapa pesan penting yang menggugah semangat nasionalisme dan komitmen untuk perbaikan tata kelola negara:
- Memaknai Sejarah Kemerdekaan
Presiden mengingatkan bahwa Indonesia akan segera merayakan 80 tahun kemerdekaan. Meski telah melalui berbagai tantangan dan pencapaian, masih banyak persoalan mendasar yang harus diatasi, seperti kemiskinan, ketidakmerataan akses listrik, dan ketidakadilan bagi para petani serta nelayan. - Optimalisasi Sumber Daya Alam
Menurut Prabowo, tantangan utama bukan terletak pada kekurangan sumber daya, melainkan pada pengelolaan dan pemanfaatannya yang belum maksimal. Perubahan mendasar diperlukan agar potensi alam yang melimpah bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. - Disiplin Finansial dan Transparansi
Dalam 100 hari pertama pemerintah, telah berhasil diamankan lebih dari Rp300 triliun dalam bentuk tabungan negara. Dana ini kini akan dialokasikan untuk berbagai proyek strategis melalui Danantara, sebagai bentuk disiplin keuangan dan tata kelola yang bertanggung jawab. - Transformasi BUMN dan Investasi Strategis
Danantara diharapkan menjadi motor penggerak dalam mentransformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi perusahaan kompetitif global. Investasi akan difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti hilirisasi sumber daya (nikel, bauksit, tembaga), pembangunan infrastruktur, pusat data, kecerdasan buatan, serta energi terbarukan. - Kolaborasi Global untuk Pembangunan Nasional
Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung inisiatif ini, sekaligus membuka peluang kerjasama strategis dengan mitra internasional. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai ekonomi berkembang, tetapi juga sebagai pemimpin di kancah global.
Berikut pidato lengkap Presiden Prabowo saat Peluncuran BPI Danantara.
"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Bulan Agustus ini, bangsa yang kita cintai, bangsa indonesia akan dengan bangga akan merayakan 80 tahun kemerdekaan. Selama 8 dekade, kita telah menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Namun, kita tidak pernah goyah dalam mewujudkan visi membangun Indonesia yang sejahtera.
Kita telah berkorban begitu banyak demi menjaga negara kesatuan republik indonesia dan menegakan cita-cita luhur yang menjadi dasar berdirinya bangsa kita. Namun, di tengah perayaan atas capaian yang telah kita raih, kita juga harus berani menghadapi kenyataan, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri.
Setelah 80 tahun merdeka, mengapa masih ada anak-anak kita yang kelaparan? Mengapa para petani dan nelayan kita masih berjuang untuk mendapatkan hasil yang layak dari kerja keras mereka? Mengapa setelah 8 dasawarsa masih ada desa dan kota yang belum tersentuh listrik? Mengapa di tengah kekayaan yang kita miliki, masalah-masalah ini masih tetap ada?
Dan yang lebih penting bagaimana kita dapat memperbaiki keadaan ini. Bukan karena kita kekurangan sumber daya, tapi mungkin karena cara kita mengelola dan memanfaatkannya belum sepenuhnya memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Ini lah kenyataan yang harus kita akui, karena perubahan yang berarti hanya bisa dimulai dari keberanian untuk melihat kebenaran.
Keberanian untuk melihat kekurangan-kekurangan kita. Mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang dianugerahkan tuhan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dan masa depan indonesia adalah tugas utama kita.
Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, ayat 1 yang berbunyi perekonomian disusun sebagai usaha bersama, berdasar atas azas kekeluargaan. Ayat kedua, cabang2 produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat orang hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ayat 3 bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Azas-azas ini harus menjadi pedoman kita dan memang telah menjadi pedoman kita.
Dalam memastikan bahwa kekayaan nasional benar2 memberi manfaat bagi seluruh rakyat indonesia, azas ini lah yang membimbing pekerjaan saya dan menjadi dorongan utama bagi saya dalam menjalankan amanah konstitusional dengan dedikasi dan efektivitas yang setinggi-tingginya. Mengatasi tantangan-tangan ini, memerlukan respon yang berani dan strategis, itulah sebabnya peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting.
Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan indonesia. Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Kita telah membuktikan komitmen dalam mengelola kekayaan negara dengan disiplin keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggung jawab dalam 100 hari pertama pemerintah yang saya pimpin kami berhasil mengamankan lebih dari Rp300 triliun rupiah, hampir US$20 miliar dalam bentuk tabungan negara, dana yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran kini dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional, sebagai bagian dari industrialisasi kita, dan hilirisasi kita.
Proyek-proyek yang berdampak tinggi, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untukbangsa kita. Menciptakan manfaat nyata lapangan kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat indonesia.
Kita tidak mau lagi menjual sumber daya alam kita murah, kita tidak mau jadi sumber raw material bagi bangsa lain. Kita bertekad ingin menjadi negara maju, we have already proven our commitment to managing Indonesia's wealth and assets with careful financial discipline and responsible governance. In our first 100 days, my administration secured over 20 billion US dollars in savings funds that were previously strapped by inefficiencies, corruption, and misallocation, but will now be channeled into national projects, creating real long-term benefits for our people.
Saya bersama pemerintah yang saya pimpin didukung oleh koalisi yang solid, bertekad keras untuk membangun suatu pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi. Saya akan melawan korupsi dengan sekeras-kerasnya dan dengan segala tenaga dan upaya yang bisa saya kerahkan tanpa pandang bulu.
Prinsip yang sama akan menjadi pondasi dalam pengelolaan Danantara Indonesia. Visi untuk mengelola sumber daya nasional secara bijaksana bukanlah sesuatu yang baru. Tidak lama setelah kemerdekaan, para pendiri bangsa mendirikan Bank Industri Negara untuk membiayai sektor perkebunan, industri pertambangan.
Pendahulu-pendahulu kita, telah lama investasi dalam sektor-sektor strategis. Presiden pertama kita, mendirikan IPB karena memandang pertanian sebagai sektor strategis. Bung Karno pernah mengatakan kita tidak boleh mengizinkan kelaparan yang ada di Indonesia, presiden pertama pun yang membesarkan ITB karena kita untuk merdeka, untuk sejahtera harus menguasai teknologi, presiden kedua meneruskan pembangunan dan semua presiden kita membawa kita sampai kita sekarang hari ini bisa meluncurkan Danantara Indonesia.
Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Joko Widodo semua telah memberi peran dan sumbangan yang sangat besar bagi bangsa indonesia dan sekarang jatuhlah kepada kami untuk mengamankan pondasi-pondasi yang telah dibangun dan untuk meneruskan mencapai cita2 kita menjadi negara sejahtera, rakyat kita makmur aman dalam keadilan.
Saudara-saudara sekalian, kini setelah hampir 80 tahun berlalu, tibalah generasi kita pemerintah kita untuk mewujudkan visi para pendiri dan pendahulu kita, kita harus memastikan bahwa kekayaan indonesia benar-benar bermanfaat dan dirasakan manfaatnya untuk kepentingan rakyat dan bisa meningkatkan tingkat penghasilan rakyat indonesia.
Saya memahami, bahwa banyak pertanyaan tentang Danantara Indonesia, mungkin ada yang ragu2 apakah ini bisa berhasil atau tidak. Hal ini adalah wajar karena inisiatif ini belum pernah ada sebelumnya, namun hari ini seluruh rakyat indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari US$900 miliar, danantara indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau sovereign wealth funds di dunia. I know and realize that there are many questions about Danantara Indonesia. This is to be expected because this is a new initiative, unprecedented in our history. Today, all Indonesians can be proud to learn that with total assets of more than 900 billion US dollars under management, Danantara Indonesia will be one of the world's largest sovereign wealth funds.
Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan badan usaha milik negara, kita tidak hanya akan menginvestasikan dividen BUMN ke industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, tapi juga akan mentransformasi BUMN kita menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing.
Perusahaan yang kompetitif, profesional dan terintegrasi dalam perekonomian global, kita ingin melihat lebih banyak BUMN Indonesia masuk dalam daftar Global Fortune 100. Membuktikan bahwa indonesia bukan sekadar pengikut, tapi Indonesia juga dapat menjadi pelopor dan pemimpin dalam perekonomian indonesia. Gelombang pertama investasi senilai US$20 miliar dalam kurang lebih proyek strategis miliaran dolar akan difokus pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur serta energi terbarukan.
Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahan kita dan kemandirian bangsa kita. Pembentukan danantara indonesia menandai era baru bagi badan usaha milik negara yang kita pandang bukan bukan hanya sebagai entitas bisnis tapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan.
Fundamental bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu BUMN harus beroperasi dengan standar yang tinggi, governance yang terbaik. BUMN harus mengedepankan inovasi gagasan besar, transparansi, kemajuan teknologi, sekaligus, menjaga disiplin kehati-hatian serta komitmen terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan yang bertanggung jawab. Kolaborasi antar Danantara indonesia, BUMN dan mitra sektor swasta dan UMKM serta koperasi akan menjadi kunci dalam memaksimalkan peran mereka dalam pembangunan nasional.
Namun, ikhtiar kita terhadap Danantara indonesia tidak berhenti di dalam negeri saja, danantara indonesia juga akan menjadi agen bagi peran global indonesia yang semakin kuat, melalui inisiatif ini kita akan menjalin kemitraan strategis dalam energi terbarukan, infrastruktur, pendidikan, dan menempatkan indonesia sebagai pemain utama di tingkat global serta berkontribusi bagi kesejahteraan dan stabilitas regional dan dunia.
Para tamu undangan.
Danantara Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa kita siap untuk bekerja sama, Indonesia sent a clear message to all friends and partners worldwide, Indonesia is open for collaboration, open for business, open for investment, and open to shared prosperity. Danantara Indonesia will allow us to expand our international cooperation, and I hope that all global partners will recognize Indonesia's potential not just as an emerging economy but also as a pillar of regional stability and shared progress.
Hari ini saya bangga dengan bangsa saya, saya bangga kepada semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan Danantara Indonesia, karena ini adalah tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan.
Dengan Daya Anagata Nusantara, yang artinya adalah energi, kekuatan masa depan bagi nusantara, kekuatan energi masa depan bagi Indonesia. Yang artinya adalah, Danantara Indonesia, adalah untuk anak dan cucu kita. Dan antara Indonesia, untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, harus bisa diaudit setiap saat oleh siapapun, karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia.
Saya yakin dan percaya, Indonesia akan terus melangkah maju, lebih kuat, dan lebih bersatu dari sebelumnya. Dengan keyakinan ini, mari kita bergerak bersama, bersatu dalam tujuan, teguh dalam tekad, dan yakin bahwa pencapaian terbesar Indonesia masih ada di depan kita. Saudara-saudara sekalian, percayalah, Indonesia akan capai cita-citanya. Kita akan menjadi negara maju, negara makmur, negara terhormat.
