Listrik Indonesia | Pasar kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Namun, di tengah antusiasme masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini, masih ada kekhawatiran terkait nilai jual kembali, terutama mengenai daya tahan dan umur baterai.
Rian Ernest, Sekretaris Jenderal Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), mengungkapkan bahwa meskipun beberapa merek sudah memberikan garansi baterai hingga 7-8 tahun atau puluhan ribu kilometer, tidak semua produk menawarkan jaminan serupa.
"Beberapa merek ternama telah memberikan garansi baterai yang cukup panjang, dan ini merupakan langkah positif. Selain itu, beberapa pelaku usaha juga mulai menawarkan program buyback guarantee untuk menjawab kekhawatiran konsumen terkait harga jual kembali kendaraan listrik," jelas Rian dalam video interviewnya. Rabu, (26/2).
Peluang Bisnis di Sektor Verifikasi Baterai Kendaraan Listrik Bekas
Rian juga menyoroti potensi besar dalam bisnis verifikasi kendaraan listrik bekas, khususnya dalam mengevaluasi kondisi baterai. "Jika ada perusahaan yang fokus pada verifikasi kondisi baterai kendaraan listrik bekas, ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan mengingat pasar kendaraan listrik terus berkembang," ujarnya.
Salah satu tantangan lain yang sering dihadapi adalah perbedaan jenis colokan pengisian daya antar merek kendaraan listrik. Namun, Rian menegaskan bahwa masalah ini sudah mulai teratasi. "Saat ini, jenis colokan pengisian daya semakin tersentralisasi, hanya ada satu atau dua jenis utama. Jika ada ketidaksesuaian, adapter sudah tersedia untuk memungkinkan koneksi ke berbagai stasiun pengisian listrik umum (SPKLU)," tambahnya.
Penghematan Jangka Panjang Jadi Daya Tarik Utama
Meskipun harga kendaraan listrik masih relatif lebih tinggi dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, Rian menekankan bahwa penghematan jangka panjang yang ditawarkan sangat signifikan. "Biaya operasional kendaraan listrik bisa lebih hemat hingga 60% dibandingkan mobil konvensional. Selain itu, ada keuntungan lain seperti pajak kendaraan yang lebih murah, tidak perlu mengganti oli, dan bebas aturan ganjil-genap," paparnya.
Rian optimistis bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam beralih ke kendaraan listrik akan terus meningkat seiring waktu. Dengan dukungan insentif dari pemerintah dan komitmen pelaku industri, pasar kendaraan listrik—termasuk segmen kendaraan bekas—diprediksi akan berkembang pesat dalam waktu dekat. "Saya yakin dalam beberapa bulan atau satu tahun ke depan, kita akan melihat peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan listrik," tutupnya.
