BSN Tetapkan Standar Nasional untuk Infrastruktur Hidrogen, Lihat Selengkapnya!

BSN Tetapkan Standar Nasional untuk Infrastruktur Hidrogen, Lihat Selengkapnya!
Ilustrasi Hydrogen Station

Listrik Indonesia | Badan Standardisasi Nasional (BSN) resmi menerbitkan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) ISO 19880-1:2020, yang mengatur persyaratan umum bagi stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (HRS). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur hidrogen di Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah mencapai net zero emission pada 2060.

Standar Baru untuk Keamanan dan Efisiensi

RSNI ISO 19880-1:2020 diadaptasi dari standar internasional dan menitikberatkan pada aspek teknis serta keselamatan operasional HRS. Beberapa poin utama dalam regulasi ini meliputi:

  1. Desain Infrastruktur:
    • Penggunaan material tahan korosi dan tekanan tinggi untuk tangki penyimpanan, dispenser, serta sistem pendingin.
    • Tata letak stasiun yang dirancang untuk meminimalkan risiko kebocoran hidrogen dengan sistem deteksi gas dan ventilasi darurat.
  2. Operasional:
    • Prosedur pengisian hidrogen yang aman, termasuk pengaturan aliran dan suhu yang sesuai standar.
    • Pelatihan wajib bagi operator stasiun untuk menangani skenario darurat.
  3. Manajemen Risiko:
    • Analisis potensi kebakaran, ledakan, dan dampak lingkungan dari hidrogen.
    • Protokol evakuasi dan koordinasi dengan layanan darurat.

Dengan standar ini, Indonesia memastikan bahwa stasiun hidrogen dapat beroperasi sesuai dengan praktik terbaik global, yang menjadi kunci dalam menarik investasi serta kolaborasi internasional.

Mendorong Transisi ke Energi Hijau

Hidrogen, khususnya green hydrogen yang diproduksi dari energi terbarukan, dianggap sebagai solusi potensial untuk mengurangi emisi di sektor transportasi dan industri. RSNI ini membuka peluang bagi:

  • Pengembangan proyek percontohan stasiun hidrogen di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali.
  • Kolaborasi dengan industri otomotif untuk memproduksi kendaraan hidrogen dalam negeri.
  • Peningkatan riset terkait teknologi produksi dan penyimpanan hidrogen.

Tantangan dan Langkah ke Depan

Meskipun standar ini telah diterbitkan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

  1. Biaya infrastruktur yang tinggi, terutama untuk teknologi kompresor dan penyimpanan hidrogen cair.
  2. Kesiapan rantai pasok material dan komponen khusus yang memenuhi standar.
  3. Edukasi publik mengenai keamanan hidrogen, mengingat masih adanya kekhawatiran terkait risiko ledakan.

BSN berencana untuk segera menyusun pedoman teknis lanjutan, termasuk sertifikasi peralatan dan integrasi hidrogen dengan sumber energi terbarukan. Sosialisasi ke berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, juga mulai digencarkan.

Sejumlah perusahaan energi, seperti Pertamina dan PLN, menyambut positif hadirnya standar ini. Dengan regulasi yang semakin kuat, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam pasar hidrogen global sekaligus mempercepat transisi menuju masa depan rendah karbon.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai standar ini, dokumen lengkap dapat diunduh melalui tautan berikut: RSNI ISO 19880-1:2020.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Hydrogen

Index

Berita Lainnya

Index