Vale Pacu Tiga Proyek Besar Senilai USD 8,8 Miliar

Vale Pacu Tiga Proyek Besar Senilai USD 8,8 Miliar
Vale Incar Tiga Proyek Besar

Listrik Indonesia | PT Vale Indonesia Tbk tengah mempercepat pengerjaan tiga proyek strategis dengan total investasi USD 8,8 miliar. Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy, menyatakan bahwa tahun 2025-2026 menjadi periode krusial bagi perusahaan dalam menyelesaikan proyek-proyek ini, yang berfokus pada pertambangan berkelanjutan dan hilirisasi rendah karbon. 

"Kami harus menyelesaikan tiga proyek strategis di tiga provinsi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan, termasuk pembangunan pabrik hilirisasinya," ujar Febri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (13/3/2025). 

Proyek-proyek ini mencakup pembangunan pabrik berteknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) yang terdiri dari Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, IGP Pomala, dan IGP Sorowako Limonite

Detail Tiga Proyek Strategis 

• IGP Morowali, Sulawesi Tenggara
Proyek ini dibangun melalui kerja sama antara Vale dan GEM Co. Ltd, dengan nilai investasi mencapai USD 2 miliar. Berlokasi di kawasan industri berbasis energi hijau, pabrik ini memiliki kapasitas produksi 60 kilo ton (kt) nikel per tahun dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP)

"Saat ini pekerjaan sudah memasuki tahap ground work. Untuk tambang, progresnya sudah mencapai 70% dan ditargetkan rampung pada kuartal kedua tahun ini. Sementara itu, pembangunan pabriknya ditargetkan selesai pada pertengahan 2026," jelas Febri. 

• IGP Pomala, Sulawesi Tengah
Proyek ini melibatkan kerja sama Vale dengan Ford Motor Company dan Zhejiang Huayou Cobalt Co., dengan total investasi USD 4,5 miliar. Pabrik ini mengusung teknologi HPAL dan memiliki kapasitas produksi 120 kt Ni/tahun dalam MHP, serta direncanakan beroperasi pada tahun 2026. 

• IGP Sorowako Limonite, Sulawesi Selatan
Dikerjakan bersama Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou), proyek ini mencakup pembangunan pabrik HPAL dengan kapasitas 60 kt Ni/tahun dalam MHP. Total investasi yang dikucurkan mencapai USD 2,3 miliar, mencakup pembangunan pabrik dan tambang. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027. 

Dampak Ekonomi dan Ketenagakerjaan 

Hingga Januari 2025, tiga proyek tersebut telah menyerap 5.900 tenaga kerja, dan pada akhir tahun ditargetkan jumlahnya meningkat menjadi 12 ribu pekerja

"Saat ini progresnya berjalan dengan baik. Jumlah tenaga kerja per Januari mencapai 5.900 orang, dan kami menargetkan peningkatan hingga 12 ribu pekerja pada akhir tahun ini," pungkas Febri.(KDR)

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index