Pertamina Genjot Produksi Smooth Fluid dengan TKDN Tinggi

Pertamina Genjot Produksi Smooth Fluid dengan TKDN Tinggi
Pertamina Produksi Smooth Fluid/Dok.Pertamina

Listrik Indonesia | Pemerintah terus mendorong pemanfaatan produk dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi di berbagai sektor industri, termasuk migas. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) turut berkontribusi dalam mendukung kebijakan ini melalui produksi Smooth Fluid (SF), yang digunakan sebagai lumpur pengeboran dalam industri hulu migas. 

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, mengungkapkan bahwa SF diproduksi di beberapa kilang Pertamina, yakni Kilang Dumai, Kilang Balikpapan, dan Kilang Cilacap. Produk ini tersedia dalam tiga varian, yaitu SF02, SF04, dan SF05. 

"Kemampuan KPI dalam memproduksi SF mencerminkan keunggulan perusahaan dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk industri migas," ujar Hermansyah. 

Menurutnya, dalam proses eksplorasi dan produksi migas, pengendalian tekanan dari titik pengeboran sangat penting. Penggunaan lumpur pengeboran yang tepat, seperti SF, berperan besar dalam memastikan kelancaran operasi. Dengan kualitas yang teruji dan TKDN yang tinggi, produk SF semakin diminati oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

Secara spesifik, SF05 memiliki kandungan TKDN sekitar 75%, sedangkan SF02 memiliki TKDN yang lebih tinggi, yakni sekitar 95%. 

"Sepanjang tahun 2024, KPI telah memproduksi 134 ribu barel SF. Kami optimistis produksi ini dapat terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dari industri hulu migas," tambahnya. 

Keunggulan dan Pengembangan Produksi SF 

Salah satu keunggulan KPI dalam memproduksi SF adalah sistem pengelolaan kilang yang semakin terintegrasi. Jika sebelumnya setiap varian hanya diproduksi di kilang tertentu, kini KPI dapat menyesuaikan produksi SF di berbagai kilangnya sesuai kebutuhan. 

Dari ketiga varian, SF05 menjadi yang paling banyak digunakan. "SF05 pertama kali diproduksi di Kilang Balikpapan pada 2007 dan kini menjadi produk unggulan KPI. Saat ini, Kilang Dumai juga telah mampu memproduksi SF05," ungkap Hermansyah. 

Kilang Dumai sebelumnya telah memproduksi SF02, yang lebih cocok untuk pengeboran lepas pantai. Sementara itu, SF05 lebih unggul untuk eksplorasi di darat karena memiliki kadar impurities yang rendah. 

Keberhasilan Kilang Dumai dalam memproduksi SF05 menunjukkan kemampuan KPI dalam mengintegrasikan proses bisnisnya. "Dengan adanya dua unit produksi SF05, pasokan produk ini semakin terjamin. Kami yakin kualitas SF05 menjadikan KPI sebagai bagian penting dalam rantai pasok industri hulu migas di Indonesia," tegas Hermansyah. 

Dukungan Pertamina terhadap TKDN 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen penuh dalam mendukung penerapan TKDN untuk mendorong industri dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Realisasi TKDN Pertamina termasuk yang terbesar di antara BUMN. Kami percaya produk dalam negeri memiliki daya saing tinggi. Dengan meningkatkan penggunaan produk lokal, Pertamina berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri domestik dan penciptaan lapangan kerja, sejalan dengan target Asta Cita Pemerintah,” tutup Fadjar.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index