Listrik Indonesia | Pemerintah pada Januari-Februari 2025 telah menerapkan kebijakan diskon listrik sebesar 50% bagi pelanggan dengan daya hingga 2.200 VA. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa cakupan pelanggan diskon listrik mencapai lebih dari 70 juta pelanggan. Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun instagramnya @smindrawati, belum lama ini.
- Pada Januari, kebijakan ini dinikmati oleh 71,1 juta pelanggan.
- Pada Februari, jumlahnya mencapai 64,8 juta pelanggan.
Berdasarkan realisasi sementara, total anggaran yang dikeluarkan untuk diskon listrik tersebut mencapai Rp13,6 triliun. Kebijakan ini berkontribusi terhadap penurunan inflasi administered price—yakni inflasi atas barang dan jasa yang diatur langsung oleh pemerintah—sehingga secara keseluruhan inflasi di Indonesia dapat terjaga pada level yang rendah.
Dampak Terhadap Perekonomian Diskon listrik ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat. Ketika daya beli terjaga, konsumsi masyarakat tetap stabil, dan pada gilirannya roda perekonomian nasional dapat terus berputar. Dengan inflasi yang terkendali, kondisi ekonomi Indonesia menjadi lebih kondusif bagi sektor bisnis dan investasi.
Langkah pemerintah dalam memberikan subsidi atau diskon semacam ini juga diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat. Di tengah tantangan ekonomi global, kebijakan-kebijakan yang mendukung masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dinilai penting untuk menjaga kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
.jpg)

