Listrik Indonesia | PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan memperluas bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan. Salah satu inisiatif terbarunya adalah pengoperasian fasilitas percontohan (pilot plant) untuk produksi wood pellet dari tanaman Kaliandra Merah di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa fasilitas tersebut mulai beroperasi sejak 24 Oktober 2024. Produk wood pellet ini dirancang sebagai bahan bakar co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), melanjutkan program budidaya Kaliandra Merah yang telah dirintis sejak 2023.
“Pilot plant ini saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 200 kilogram per jam,” kata Arsal dalam konferensi pers kinerja keuangan dan operasional tahun buku 2024 yang digelar di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Selain fokus pada biomassa, PTBA juga aktif memperluas portofolio energi terbarukannya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai lokasi strategis. Sejak Oktober 2020, PLTS milik PTBA berkapasitas 241 kWp telah beroperasi penuh di Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kerja sama dengan Angkasa Pura II.
Kolaborasi serupa dilakukan dengan Jasa Marga Group untuk membangun PLTS berkapasitas 400 kWp di jalan tol Bali-Mandara, serta dengan PT Semen Baturaja Tbk untuk PLTS sebesar 23,07 kWp yang telah resmi beroperasi secara komersial sejak Juni 2023.
Langkah diversifikasi ini dinilai sebagai strategi penting untuk memperkuat daya tahan bisnis jangka panjang PTBA, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap batu bara yang kian mendapat sorotan akibat isu lingkungan dan perubahan regulasi global.
“Transisi energi kini menjadi agenda global. Pemerintah telah menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan PTBA mendukung penuh langkah ini. Kami ingin menjadikan PTBA sebagai perusahaan energi kelas dunia yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan,” ujar Arsal menegaskan.(KDR)
