Listrik Indonesia| Yayasan Cast (Culture Art Science Technology) bersama sejumlah perusahaan, kemarin baru saja menekan Memorandum of Understanding (MoU) untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia. Hal itu dilakukan di event Global Hydrogen Ecosystem 2025, kemarin (15/4) di JCC, Senayan, Jakarta.
Kepada Listrik Indonesia, Ketua Dewan Yayasan Cast Ilham Akbar Habibie mengungkapkan bahwa Pameran Global Hydrogen Ecosystem 2025 penting untuk pengembangan hidrogen di Indonesia. “Saya kira ini sangat penting karena masa depan hidrogen di masa mendatang sangat cerah,” ucapnya.
Namun demikian, Ilham juga belum mengetahui secara persis bagaimana pengembangannya karena masih banyaknya alternatif energi yang bisa dimanfaatkan di Indonesia. “Tapi satu hal, ekosistem itu juga penting. Jadi bukan hanya teknologinya saja kita membuat green hydrogen tapi juga bagaimana kita menggunakannya. Itu untuk transportasi, industri, dan berbagai aspek yang perlu kita perhatikan banyak sekali,” katanya.
Menurutnya hidrogen bukan suatu hal yang jatuh dari langit, tapi perlu ada pengembangan teknologi dan juga harus ada pembudayaan bagaiamana menggunakannya sebagai satu bahan bakar yang baru. Apalagi katanya, saat ini dunia sudah terbiasa menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan karbon. “Kita harus berubah dan itu bukan suatu yang mudah,” imbuhnya.
Desa Hidrogen Hijau
CAST adalah sebuah platform untuk membangun ekosistem kehidupan yang bermakna (meaningful) melalui inovasi dengan menjembatani seni-budaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. CAST sendiri percaya bahwa inovasi dapat memaksimalkan kualitas hidup dengan menjembatani kesenjangan Seni-Budaya dengan Ilmu Pengetahuan-Teknologi.
“CAST jadi titik temu dari semuanya, kita pertemukan dalam satu proyek yang berkaitan dengan implementasi ekosistem tersebut (hidrogen) di level akar rumput. Satu contoh kita bekerja dengan nelayan-nelayan kecil di Bali, dimana kita membiasakan mereka menggunakan bahan bakar itu,” tegasnya.
CAST telah menginisiasi proyek bernama Desa Hidrogen Hijau, dengan tujuan untuk mendekatkan potensi sumber energi alternatif kepada masyarakat lokal di Bali yang dapat mendorong perekonomian lokal sekaligus memulihkan ekosistem alam dan membangun keterampilan baru dalam teknologi digital dan inovasi. Proyek tersebut melibatkan kolaborator lokal dan internasional dari berbagai latar belakang dan diprakarsai oleh kolaborasi antara CAST, Meaningful Design Group, dan Fab Lab Bali.
