Listrik Indonesia | Warga Pulau Parit, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, kini bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam penuh setiap hari. PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau berhasil merealisasikan layanan listrik non-stop untuk 769 keluarga di dua desa di pulau tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri.
Salah satu warga Desa Parit, Suprihatin, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. Ibu rumah tangga sekaligus pemilik warung makan ini merasa aktivitas sehari-harinya kini jauh lebih mudah.
“Dulu harus buru-buru masak sebelum listrik padam. Kulkas hanya bisa digunakan di malam hari, dan siang hari banyak kegiatan yang tertunda. Sekarang listrik menyala terus, jadi kami bisa berjualan dan beraktivitas lebih leluasa. Terima kasih untuk semua pihak, terutama Bapak Gubernur, Bupati, dan PLN,” ujarnya penuh haru.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, turut mengapresiasi langkah PLN. Ia menilai hadirnya listrik 24 jam di Desa Parit dan Desa Selat Mendaun merupakan bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan PLN dalam memperluas akses energi hingga ke pulau-pulau terluar.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan masyarakat Karimun, kami mengucapkan terima kasih kepada PLN. Ini langkah besar menuju pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di wilayah kami,” kata Ansar.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menegaskan bahwa perluasan akses listrik menjadi prioritas utama PLN, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Kehadiran listrik 24 jam bukan sekadar penerangan. Ini adalah landasan bagi tumbuhnya pendidikan, ekonomi, dan konektivitas. Ketika listrik menyala tanpa henti, masa depan warga pun ikut bersinar,” ucap Darmawan.
General Manager PLN UID Riau dan Kepulauan Riau, Khairullah, menyampaikan rasa syukurnya atas terwujudnya layanan listrik penuh waktu di Pulau Parit. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kerja sama berbagai pihak.
“Ini buah kolaborasi dan semangat gotong royong seluruh pemangku kepentingan pemerintah daerah, TNI, Polri, masyarakat, dan tentunya insan PLN. Semangat inilah yang akan terus menjaga terang tetap menyala, siang dan malam,” tutur Khairullah.
Pulau Parit kini disuplai listrik melalui sistem isolated dengan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 320 kilowatt (kW) dan Beban Puncak (BP) mencapai 192 kW. Listrik dari pembangkit disalurkan melalui jaringan tegangan rendah sepanjang 8,25 kilometer, melayani seluruh pelanggan di wilayah tersebut mayoritas dari mereka bekerja sebagai nelayan.
