Listrik Indonesia | PT Symphos Electric mulai menatap serius pasar ekspor, dengan Amerika Serikat sebagai salah satu tujuan utama. Langkah ini dilakukan seiring dengan strategi perluasan pasar yang dijalankan oleh grup usaha mereka, LS Electric, yang telah memiliki jaringan di berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan Jepang.
President Commissioner PT Symphos Electric, Dadan Kurniadipura, mengungkapkan bahwa kehadiran LS Electric di pasar global merupakan peluang strategis yang harus dimanfaatkan untuk mendorong ekspor produk Symphos.
“Dengan masuknya LS, kita harus punya nilai tambah dong, karena LS punya perwakilan di AS dan Jepang, kenapa itu tidak dimanfaatkan untuk mengekspor ke sana. Penyesuaian spesifikasi teknisnya (berdasarkan negara tujuan ekspor) juga ga sebentar, kira-kira butuh waktu satu tahun,” jelas Dadan.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa LS Electric menargetkan pada tahun 2030, komposisi pendapatan Symphos akan seimbang antara pasar domestik dan ekspor, masing-masing 50 persen.
Langkah awal ekspor ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak LS Electric. Jason Baik, President Director LS Electric, menegaskan bahwa meskipun nilai kontrak awal belum besar, dimulainya ekspor produk jadi buatan Indonesia ke Amerika Serikat merupakan hal yang penting secara strategis.
“Saya pikir nilai kontraknya masih kecil, tapi yang paling penting bagi Symphos adalah memulai ekspor, karena itu bagus bagi Pemerintah Indonesia dan kami sangat bangga perusahaan Indonesia bisa mengekspor produk ke USA, tidak dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk produk jadi, yang penting bagi jaringan kelistrikan,” ujar Jason.
Selain sudah masuk ke pasar AS, Symphos Electric juga sudah berhasil tembus ke pasar ekspor lainnya seperti; Filipina, Malayasia, dan dalam waktu dekat juga akan masuk ke pasar Jepang.
Symphos Electric sendiri memproduksi peralatan kelistrikan tegangan menengah (up 36kv) yang digunakan di jaringan distribusi listrik. Ekspor produk-produk ini dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global industri kelistrikan.
GoogleNews
.jpg)
