Listrik Indonesia | PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan teknologi hilirisasi batu bara untuk menghasilkan material pendukung baterai kendaraan listrik. Fokus kerja sama ini adalah produksi artificial graphite dan anoda sheet, yang menjadi komponen penting dalam baterai lithium, khususnya tipe NCM (Nickel-Manganese-Cobalt).
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam mendukung ekosistem baterai nasional. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (6/5/2025).
"Sebagai bagian dari holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, PTBA ini tentunya turut mengambil peran dalam mewujudkan rantai pasok baterai nasional," ujar Arsal.
Dalam paparannya, Arsal menjelaskan bahwa proses produksi anoda sheet diawali dengan pengolahan batu bara menjadi collide. Material tersebut kemudian diolah menjadi artificial graphite dan akhirnya dibentuk menjadi anoda sheet. Komponen ini diperkirakan menyumbang sekitar 22% dari total isi baterai lithium.
Menurut Arsal, proyek ini menunjukkan potensi batu bara untuk dimanfaatkan dalam bentuk baru yang lebih ramah lingkungan.
“Nah, saat ini, proyek ini dalam tahap penyusunan dan pemutakhiran basic engineering design yang kami targetkan selesai pada akhir tahun 2025,” katanya.
Penelitian bersama BRIN ini sudah dimulai sejak 2024. Saat ini, PTBA sedang mempersiapkan detail engineering design dan mengkaji hasil dari pilot project yang telah dirancang.
Arsal menyebutkan, pada 2026 PTBA menargetkan proses pemilihan kontraktor dan manajemen konstruksi untuk proyek ini. Selanjutnya, tahapan konstruksi hingga pengujian dan pemeliharaan direncanakan berjalan hingga tahun 2029.
Total investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp287,39 miliar.
