Kurangi Impor, PGEO Klaim Anak Bangsa Mampu Produksi Komponen PLTP

Kurangi Impor, PGEO Klaim Anak Bangsa Mampu Produksi Komponen PLTP
Pembangkit Geothermal. (Dok: @pge.pertamina)

Listrik Indonesia | Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), Yurizki Rio menyampaikan bahwa beberapa komponen utama dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat diproduksi di dalam negeri. Hal tersebut ia ungkapkan dalam program Energy Corner CNBC, dikutip Jumat (09/05/2025).

Langkah ini dinilai sejalan dengan upaya untuk menghadapi dinamika ekonomi global. Produksi dalam negeri diharapkan dapat menekan impor, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar, serta mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor energi terbarukan.

“Localize smartly sebenarnya this is very much aligned, ya, dengan program kami yang kita ingin membangun co-generation power plant sebesar 230 MW, di mana ada important component atau important equipment yang bernama heat exchangers. Setelah kita assess, sebenarnya tidak begitu rumit untuk kita manufacture di Indonesia,” kata Yurizki.

Menurutnya, dengan memproduksi komponen seperti heat exchanger secara lokal, perusahaan bisa menghemat waktu dan biaya yang selama ini dikeluarkan untuk proses impor.

“Jadi, kalau kita bisa manufacture ini, kita akan reduce our dependence on import on heat exchangers. Itu bisa saving a lot of time, a lot of cost,” lanjutnya.

Selain aspek efisiensi, Yurizki juga menilai bahwa pengembangan komponen domestik membuka peluang untuk mendapatkan insentif fiskal dari pemerintah di masa mendatang.

“Membuka potensi kita untuk mendapatkan further fiscal incentive kepada pemerintah nanti kedepannya,” ujarnya.

Indonesia saat ini berada di posisi kedua dunia sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar, setelah Amerika Serikat. Berdasarkan data ThinkGeoEnergy, Indonesia memiliki cadangan panas bumi sebesar 23.965 MW. Namun, pemanfaatan sumber daya tersebut masih tergolong rendah.

Data dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat kapasitas terpasang PLTP Indonesia hingga Desember 2024 baru mencapai 2.653 MW, atau sekitar 11% dari total potensi. Pemerintah menargetkan kapasitas terpasang dapat meningkat menjadi 3,35 GW pada tahun 2030.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTP

Index

Berita Lainnya

Index