Listrik Indonesia | Fast charging bekerja dengan mengalirkan arus besar dalam waktu singkat. Ini memang membuat pengisian jauh lebih cepat, tapi juga memberi tekanan lebih besar pada sel baterai. Dalam jangka panjang, tekanan ini bisa mempercepat degradasi atau penurunan kualitas sel.
Salah satu efek utamanya adalah munculnya lithium plating, yaitu ketika ion lithium tidak masuk sempurna ke dalam anoda dan justru menempel di permukaan. Hal ini biasanya terjadi saat pengisian dilakukan dalam kondisi suhu rendah atau arus terlalu tinggi. Akibatnya? Daya tahan baterai menurun, dan risiko kerusakan meningkat.
Tak hanya itu, pengisian cepat juga bisa memicu retakan pada elektroda baterai akibat perubahan suhu dan tekanan yang cepat. Lama-kelamaan, kerusakan kecil ini bisa mengurangi kapasitas baterai secara signifikan.
Umur Baterai Bisa BerkurangJika Terlalu Sering Fast Charging
Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan fast charging secara rutin bisa mempercepat penurunan kapasitas baterai hingga 20–30%. Misalnya, pada sel baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt), penggunaan fast charging selama 300–500 siklus bisa mengurangi kapasitas baterai sebesar 15–20%.
Namun, tidak semua baterai mengalami degradasi secepat itu. Baterai jenis LTO (Lithium Titanate), misalnya, punya ketahanan lebih baik terhadap fast charging, walaupun teknologi ini belum sepopuler jenis lainnya.
Ada Cara untuk Meminimalkan Kerusakan
Meski begitu, bukan berarti fast charging harus dihindari sepenuhnya. Dengan strategi yang tepat, risiko kerusakan bisa ditekan. Berikut beberapa pendekatan yang kini mulai diterapkan:
Batasi Arus Saat Pengisian Tinggi
Mengurangi arus saat level baterai mendekati penuh (misalnya di atas 80%) bisa mencegah lithium plating dan mengurangi panas berlebih.
Gunakan Metode Pengisian Bertahap
Beberapa sistem menerapkan arus tinggi di awal, lalu menurunkannya di tahap akhir. Ini membantu mengurangi tekanan pada baterai.
Manajemen Termal Aktif
Sistem pendingin aktif menjaga suhu baterai tetap stabil saat fast charging, karena panas berlebih mempercepat degradasi elektrolit.
Sistem Manajemen Baterai (BMS)
BMS canggih memantau kondisi baterai secara real-time—seperti suhu, tegangan, dan arus—untuk memastikan pengisian tetap aman dan efisien.
Fast charging memberi kenyamanan luar biasa, tapi ada harga yang harus dibayar: potensi penurunan umur baterai jika digunakan terlalu sering dan tanpa kontrol yang tepat. Untungnya, teknologi baterai dan sistem pengelolaannya juga terus berkembang. Dengan pemakaian cerdas—mengombinasikan fast charging saat benar-benar dibutuhkan dan slow charging untuk pemakaian rutin—pengguna bisa menjaga baterai tetap awet sekaligus menikmati kepraktisan teknologi modern.
