HDF Energy Menatap Potensi Hidrogen Indonesia Timur

HDF Energy Menatap Potensi Hidrogen Indonesia Timur
Director APAC HDF Energy, Mathieu Geze.

Listrik Indonesia | Director APAC HDF Energy, Mathieu Geze menyampaikan bahwa wilayah timur Indonesia menyimpan potensi besar untuk pengembangan hidrogen. Menurutnya, kondisi geografis yang terdiri dari banyak pulau kecil membuat permintaan energi di kawasan tersebut tidak terlalu besar, sehingga penggunaan batu bara maupun gas menjadi kurang efisien. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Majalah Listrik Indonesia, Edisi 104, dikutip pada Kamis (15/05/2025).

Ia juga menambahkan bahwa sistem jaringan listrik di wilayah tersebut umumnya berskala kecil, sehingga menghadapi tantangan dalam mengakomodasi sumber energi terbarukan yang bersifat intermiten seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Melihat kondisi tersebut, HDF Energy menawarkan pendekatan melalui pemanfaatan hidrogen yang dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai. Teknologi ini dinilai mampu memberikan pasokan listrik yang lebih stabil, sekaligus berasal dari sumber energi rendah emisi.

Menurut Geze, pendekatan ini dinilai layak dari sisi teknis maupun keekonomian. Ia menambahkan bahwa kombinasi tersebut bahkan memiliki daya saing terhadap pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang masih banyak digunakan di wilayah timur Indonesia.

Mathieu juga menegaskan bahwa fokus utama perusahaan bukan pada produksi hidrogen untuk industri petrokimia, melainkan untuk sektor kelistrikan. Pendekatan ini sejalan dengan upaya mengurangi ketergantungan pada pembangkit berbasis diesel.

“Jadi proyek yang kita kerjakan di Indonesia memang dasarnya bukan untuk transisi energi, tapi semangat yang kita bangun untuk proyek kita adalah untuk mengurangi konsumsi diesel, mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan sosial, serta berkontribusi terhadap pengurangan subsidi,” katanya.

Komitmen HDF Energy terhadap pengembangan pembangkit berbasis hidrogen ditunjukkan melalui rencana proyek perdana mereka di Indonesia yang berlokasi di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Proyek ini dirancang dengan kapasitas 10 MW sebagai pembangkit dasar (baseload).

Ia menambahkan bahwa sambil mengembangkan proyek di Sumba, HDF Energy juga tengah menyiapkan sekitar 20 proyek serupa yang direncanakan untuk wilayah Indonesia Timur lainnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#HDF Energy

Index

Berita Lainnya

Index