Listrik Indonesia | Sebuah insiden melibatkan mobil listrik BYD Seal menjadi perhatian publik setelah kendaraan tersebut dilaporkan terbakar saat diparkir di garasi sebuah rumah di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Kejadian yang terjadi pada pertengahan Mei 2025 itu disebut-sebut dipicu oleh korsleting pada sistem baterai. Kebakaran ini menimbulkan kekhawatiran mengenai aspek keselamatan kendaraan listrik, khususnya yang menggunakan teknologi baterai lithium-ion.
Kepala Seksi Operasi Damkar Jakarta Barat menjelaskan bahwa api diduga muncul akibat arus listrik berlebih pada baterai. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kejadian tersebut tetap menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengetahuan dasar mengenai penanganan mobil listrik yang mengalami gangguan sistem kelistrikan.
Saat muncul tanda-tanda awal seperti bau hangus, percikan, atau asap dari kendaraan listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan semua penumpang keluar dari kendaraan dan menjauh dari lokasi kejadian. Langkah ini penting untuk menghindari risiko ledakan atau paparan bahan kimia berbahaya dari baterai. Setelah evakuasi, pemilik kendaraan sebaiknya tidak mencoba memadamkan api dengan alat pemadam biasa, kecuali telah tersedia alat khusus untuk kebakaran baterai lithium-ion.
Jika mobil masih dalam tahap awal overheat atau hanya mengeluarkan asap, dan kendaraan tersebut memiliki sistem pemutus arus otomatis atau thermal cut-off, biarkan sistem tersebut bekerja. Setelahnya, segera hubungi diler resmi atau layanan darurat yang memahami karakteristik mobil listrik. Penanganan oleh teknisi terlatih akan memastikan tidak ada potensi kebakaran lanjutan dari sel baterai yang rusak atau tidak stabil.
Usai kejadian, kendaraan perlu diperiksa secara menyeluruh di pusat layanan resmi. Pemeriksaan meliputi kondisi fisik baterai, sistem pendingin, serta perangkat lunak yang mengatur manajemen daya dan pengisian ulang. Jika ditemukan kerusakan struktural pada baterai, modul yang terdampak biasanya harus diganti. Kalibrasi ulang sistem manajemen baterai juga penting untuk memastikan proteksi suhu dan arus tetap berjalan sesuai standar.
Selain penanganan insiden, langkah pencegahan jangka panjang menjadi bagian penting dalam kepemilikan mobil listrik. Servis berkala di pusat layanan resmi sangat dianjurkan untuk memastikan kondisi baterai selalu optimal. Tak kalah penting, pemilik harus aktif memantau apakah unit mereka termasuk dalam program penarikan atau pembaruan perangkat lunak. Beberapa waktu lalu, BYD melakukan penarikan terhadap sejumlah model seperti Dolphin, Yuan Plus, dan Fang Cheng Bao 5 karena ditemukannya baut konektor yang longgar, yang dapat meningkatkan risiko korsleting.
Menjaga keselamatan kendaraan listrik bukan hanya tanggung jawab pabrikan, tetapi juga pengguna. Pemilik disarankan untuk membaca manual keselamatan, mengikuti panduan penggunaan, dan menghindari modifikasi pada sistem kelistrikan kendaraan. Dengan pemahaman yang tepat dan kepatuhan terhadap perawatan berkala, risiko kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin.
