Listrik Indonesia | Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mengaliri listrik ke 10.068 desa di seluruh pelosok Tanah Air hingga tahun 2029. Komitmen ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan pemerataan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang merata.
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program elektrifikasi nasional ini dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp42,3 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek penyediaan listrik di desa-desa yang hingga kini belum teraliri listrik secara optimal.
PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa kebutuhan investasi sebesar Rp42,3 triliun tersebut sejalan dengan target untuk mencapai rasio elektrifikasi (RE) dan rasio desa berlistrik (RDB) sebesar 100% pada tahun 2029. Saat ini, menurut Direktur Utama PLN, Dharmawan Prasodjo, hingga Maret 2025 rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,83%, sementara rasio desa berlistrik sudah berada di angka 99,94%.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Dirut PLN menegaskan bahwa Presiden telah menyetujui pengalokasian anggaran untuk program elektrifikasi ini. PLN pun telah menyiapkan peta jalan (roadmap) lengkap, termasuk penambahan jaringan transmisi di berbagai wilayah Indonesia.
Langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur energi di pedesaan serta menjadi salah satu fondasi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh penjuru negeri.
