Kupas Tuntas Potensi hingga Tantangan Lapangan Migas Forel

Kupas Tuntas Potensi hingga Tantangan Lapangan Migas Forel
Oil rig. (Dok: @conocophillips)

Listrik Indonesia | Lapangan Forel yang terletak di Wilayah Kerja South Natuna Sea Block B, Kepulauan Riau, menempati posisi penting dalam pengembangan sektor migas nasional. Bersama dengan lapangan Terubuk, pengembangan Forel menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak nasional sekaligus membuka peluang pemanfaatan gas bumi sebagai bagian dari rencana menuju ketahanan energi. Proyek ini juga mendukung target jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan lifting minyak mendekati 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2029 hingga 2030.

Produksi dan Cadangan Energi

Dalam peresmian proyek yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa lapangan Forel dan Terubuk saat ini telah menghasilkan sekitar 20.000 BOPD. Di samping itu, terdapat potensi cadangan gas sebesar 60 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD), yang diperkirakan dapat mulai dimanfaatkan pada tahun 2026.

Potensi tambahan juga ditemukan di area sekitar, yang dapat menyumbang sekitar 7.000 BOPD. Namun, pengembangan wilayah ini masih menghadapi kendala karena terdapat sejumlah izin eksplorasi dan produksi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah tengah mempertimbangkan evaluasi terhadap status izin-izin tersebut agar sumber daya yang ada dapat dikelola secara lebih efisien oleh pihak yang kompeten.

Investasi dan Dampak Ekonomi

Pengembangan lapangan Forel melibatkan investasi sebesar USD 600 juta. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang nyata. Selama masa pembangunan, proyek ini menyerap sekitar 2.300 tenaga kerja. Tingginya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai hampir 100 persen turut memperkuat kontribusi terhadap industri lokal dan memperlihatkan arah pembangunan energi yang mengedepankan kapasitas nasional.

Arah Strategis dan Tantangan yang Perlu Direspons

Proyek Forel merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat kemandirian energi melalui peningkatan lifting minyak dan pemanfaatan gas domestik. Penambahan produksi dari lapangan ini berperan penting dalam mendekatkan capaian terhadap target produksi nasional.

Di sisi lain, pengembangan potensi gas diharapkan dapat mendukung kestabilan pasokan energi nasional serta memperkuat posisi Indonesia dalam hubungan dagang dan kerja sama energi internasional. Kendati demikian, terdapat tantangan dalam bentuk pengelolaan izin eksplorasi yang belum maksimal. Ke depan, keterlibatan aktif dari Kementerian ESDM dan pengambilan keputusan strategis di tingkat pemerintahan pusat akan menjadi faktor penting untuk memastikan optimalisasi seluruh potensi yang tersedia.

Lapangan Forel menawarkan peluang strategis dalam mendukung peningkatan produksi migas nasional dan transisi menuju kemandirian energi. Dengan produksi awal sebesar 20.000 BOPD dan potensi gas yang menjanjikan, proyek ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat sektor energi dalam negeri. Jika potensi tambahan dari wilayah sekitarnya dapat dimanfaatkan secara maksimal, kontribusi lapangan Forel terhadap ketahanan energi nasional dapat terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Migas

Index

Berita Lainnya

Index