Listrik Indonesia | Institut Teknologi PLN (IT PLN) terus memperkuat langkahnya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjawab tantangan transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Visi tersebut diwujudkan melalui pengembangan program akademik dan pendekatan pembelajaran berbasis aplikasi.
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik IT PLN, Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, Ph.D., IPU, ASEAN Eng., kampus ini memiliki komitmen untuk menjadi institusi pendidikan tinggi berkelas internasional yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan. Visi ini kemudian diterjemahkan lebih lanjut ke dalam struktur akademik, salah satunya melalui Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, yang menaungi tiga program studi: Teknik Elektro, Teknik Tenaga Listrik, dan Teknik Sistem Energi.
Ketiga program studi tersebut dirancang untuk memperkuat pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap isu-isu EBT. Kurikulum yang dikembangkan tidak hanya fokus pada aspek teori, melainkan juga diimbangi dengan studi kasus dan kuliah tamu dari praktisi industri.
“Kami menerapkan sistem 4-4-2, yaitu 40% teori, 40% kasus-kasus, dan 20% guess lecturer,” jelas Prof. Syamsir.
Pendekatan ini sejalan dengan konsep kampus sebagai applied sustainable university, yang menyiapkan lulusannya untuk langsung terjun di sektor energi terbarukan.
Selain bidang EBT, IT PLN juga melakukan pengembangan pada bidang ketenaganukliran. Dalam konteks ini, IT PLN telah memiliki konsentrasi khusus untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Guna mendukung kegiatan akademik dan pengembangan riset di bidang ini, kampus telah membentuk pusat kajian bernama GINEST (Global Institute for Nuclear Energy and Sustainable Development).
GINEST menjadi wadah bagi riset, pelatihan, dan kolaborasi internasional terkait teknologi PLTN.
“Kami telah menjalin kerjasama dengan sejumlah institusi luar negeri seperti Jepang dan Korea, termasuk dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan untuk menghadapi tantangan ke depan,” ujar Prof. Syamsir.
