Buah Manis Kolaborasi KPI dan Pertamina NRE

Buah Manis Kolaborasi KPI dan Pertamina NRE
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kapasitas 2,5 megawatt peak (MWp) di area Workshop dan Gedung New HSSE, Kilang Balikpapan. (Dok: Pertamina)

Listrik Indonesia | Upaya transisi energi yang dijalankan PT Pertamina (Persero) terus diperkuat melalui kolaborasi antar anak usahanya, yakni PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE). Salah satu hasil kerja sama tersebut diwujudkan dalam pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kapasitas 2,5 megawatt peak (MWp) di area Workshop dan Gedung New HSSE, Kilang Balikpapan.

Peresmian PLTS ini dilakukan pada 19 Mei 2025, menjadikannya sebagai instalasi PLTS atap terbesar di lingkungan operasional Pertamina Group.

Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi bentuk sinergi yang saling menguntungkan dan memberikan kontribusi konkret dalam upaya efisiensi energi.

"Alhamdulillah, PLTS atap ini telah kita resmikan. Kita harus terus memperkuat sinergi dan kolaborasi, karena ketika semua pihak saling melakukan hal ini, maka kontribusi nyata dari setiap langkah akan semakin terasa," ujarnya.

PLTS tersebut dipasang di tiga lokasi berbeda di area kilang: warehouse (1.635 kWp), workshop (744 kWp), dan Gedung New HSSE (138 kWp), sehingga total kapasitas terpasang mencapai 2,5 MWp. Pembangkit ini diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon hingga 3.798 ton CO?e per tahun.

Didik juga menekankan pentingnya efisiensi energi dalam mendukung pengelolaan operasional kilang secara berkelanjutan, mengingat biaya energi menjadi salah satu komponen pengeluaran terbesar di kilang.

"Melalui langkah-langkah efisiensi dan pemanfaatan energi yang lebih efektif, kita tidak hanya menurunkan emisi karbon, tetapi juga secara bertahap mengurangi beban biaya energi," tambahnya.

Proyek PLTS ini bukan yang pertama dijalankan KPI bersama Pertamina NRE. Sebelumnya, instalasi serupa telah dibangun dan beroperasi di sejumlah kilang, antara lain di Kilang Dumai (3,77 MWp), Kilang Plaju (2,25 MWp), Kilang Cilacap (2,34 MWp), dan Kilang Balongan (1,51 MWp). Dengan beroperasinya PLTS di Kilang Balikpapan, total kapasitas PLTS yang dikelola Pertamina NRE di lingkungan KPI kini mencapai 12,37 MWp.

Teknologi yang digunakan dalam sistem PLTS ini telah memanfaatkan kecerdasan buatan dan berbasis Internet of Things (IoT), memungkinkan pengawasan dan pengendalian jarak jauh melalui sistem remote monitoring and control.

Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, menyampaikan bahwa kerja sama dengan KPI terus diperluas dan mencakup hampir seluruh kilang yang dikelola KPI.

“Sinergi KPI dan Pertamina NRE mencerminkan strategi pertumbuhan ganda Pertamina, di mana KPI berperan strategis dalam mengoptimalkan bisnis utama Pertamina saat ini yaitu minyak dan gas bumi, sedangkan di sisi lain Pertamina NRE membantu upaya penurunan emisi dari aktivitas operasional Pertamina melalui penyediaan energi hijau,” ungkap Norman.

Selain PLTS, kolaborasi kedua entitas juga berlangsung pada proyek pemanfaatan flare gas to power, yaitu mengubah gas buang dari proses kilang menjadi energi listrik. Inisiatif ini mendukung efisiensi operasional sekaligus berkontribusi pada target pengurangan emisi.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa penggunaan energi rendah karbon seperti panel surya menjadi bagian dari strategi Pertamina dalam mengurangi emisi.

"Pemanfaatan energi hijau diharapkan semakin meningkat, tak hanya untuk mendorong tercapainya dekarbonisasi dari kegiatan Pertamina sendiri (scope 1), namun secara konkrit memberikan dampak yang baik bagi lingkungan dan mendukung target NZE Pemerintah Indonesia tahun 2060," jelas Fadjar.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index