Listrik Indonesia | PT Sumber Alam Ekspres (Sumber Alam) resmi memulai uji coba operasional bus listrik untuk rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Inisiatif ini dijalankan bersama PT Kalista Nusa Armada (Kalista) yang menyediakan infrastruktur pengisian daya serta mendukung armada listrik.
Peluncuran uji coba ini bertepatan dengan perayaan HUT ke-50 Sumber Alam yang digelar Minggu, 25 Mei, di Sumber Adventure Center, Kutoarjo, Jawa Tengah. Momen ini menandai langkah nyata transformasi transportasi ramah lingkungan di sektor perjalanan jarak jauh.
“Kerja sama antara Kalista dan Sumber Alam pada rute Jakarta–Yogyakarta ini adalah tonggak penting dalam mendorong penggunaan kendaraan tanpa emisi untuk transportasi AKAP,” ujar Albert Aulia Ilyas, Direktur Utama Kalista, dalam pernyataan resminya.
Ia menambahkan bahwa uji coba ini menunjukkan bahwa bus listrik pun mampu diandalkan untuk perjalanan jauh, asalkan ditunjang dengan perencanaan yang tepat, termasuk pengelolaan pengisian daya dan manajemen rute yang cermat.
Bus yang digunakan dalam uji coba adalah tipe coach sepanjang 12 meter, dengan kapasitas 41 penumpang. Baterainya berkapasitas 303 kWh, memungkinkan jarak tempuh hingga 500 kilometer atau sekitar 12 jam perjalanan dalam satu kali pengisian penuh.
Dari sisi keselamatan, bus dilengkapi dengan fitur lengkap seperti sensor pintu darurat, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), tombol darurat, palu pemecah kaca, jalur evakuasi darurat, CCTV, kamera 360 derajat, serta sabuk pengaman di setiap kursi.
Sebelum memasuki masa uji coba resmi, tim Kalista telah melakukan road test terlebih dahulu untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan stasiun pengisian daya. Hasil uji menunjukkan bahwa dalam kondisi optimal, bus bisa menempuh rata-rata 400 kilometer dengan sekali pengisian.
Sebagai langkah pendukung, Kalista memasang stasiun pengisian cepat berdaya 200 kW di tiga titik strategis, yaitu Garasi Sumber Alam di Yogyakarta, Rumah Makan Sumber Alam di Ajibarang, dan Rest Area Sumber Alam di Cikamurang. Ketiga lokasi ini dipilih berdasarkan hasil simulasi rute dan waktu istirahat penumpang.
Menariknya, pengisian daya dirancang agar tidak mengganggu jadwal operasional bus. Proses isi ulang baterai dilakukan bersamaan dengan waktu istirahat dan ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari satu jam.
Dalam pengujian awal, bus memulai perjalanan dari Garasi Sumber Alam Yogyakarta dengan baterai terisi penuh. Rute perjalanan meliputi Pool Kutoarjo, Ajibarang, Cikamurang, hingga Pool Sumber Alam di Pondok Ungu, Bekasi. Total jarak yang ditempuh dalam uji coba ini mencapai 543 kilometer, dengan rata-rata efisiensi energi sekitar 1,5 km per kWh.
Dari sisi efisiensi operasional, penggunaan bus listrik dinilai jauh lebih hemat. Dibandingkan dengan bus berbahan bakar konvensional, konsumsi energi tercatat menurun hingga 52 persen.
Selama masa uji coba, bus dijadwalkan berangkat dari Yogyakarta setiap pukul 16.00 WIB dan menempuh rute pulang-pergi melalui Kutoarjo – Ajibarang – Pondok Ungu – Cikamurang – lalu kembali ke Kutoarjo dan Yogyakarta.
Berbagai parameter akan dipantau secara berkala, termasuk jumlah penumpang, kenyamanan perjalanan, jarak tempuh harian, serta efisiensi biaya operasional. Evaluasi menyeluruh ini diharapkan menjadi dasar penting sebelum bus listrik dioperasikan secara penuh untuk layanan AKAP ke depannya.
