Petronas Berencana PHK Ribuan Karyawan, Lampu Kuning Buat Perusahaan Energi

Listrik Indonesia | CEO Petronas, Tengku Muhammad Taufik mengungkapkan bahwa perusahaannya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10 persen dari total karyawannya. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari langkah restrukturisasi organisasi untuk menjaga fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi dinamika industri energi global. Hal tersebut ia ungkapkan belum lama ini, dikutip pada Selasa (10/06/2025).

"Ini adalah bagian dari restrukturisasi organisasi yang perlu dilakukan agar perusahaan tetap adaptif dan berdaya tahan dalam menghadapi dinamika pasar energi global yang terus berubah," ujarnya.

Dengan jumlah karyawan saat ini mencapai sekitar 50.000 orang, kebijakan ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 5.000 tenaga kerja. Restrukturisasi yang dilakukan Petronas disebut sebagai bagian dari strategi "rightsizing" untuk memastikan kelangsungan dan daya saing perusahaan dalam jangka panjang.

Langkah efisiensi ini muncul di tengah tekanan keuangan yang dihadapi perusahaan akibat penurunan harga minyak dunia. Petronas mencatat penurunan laba bersih lebih dari 30 persen pada tahun 2024, melanjutkan tren negatif setelah penurunan 21 persen pada tahun sebelumnya.

Rencana PHK massal oleh Petronas menjadi sinyal penting bagi industri energi, khususnya di kawasan Asia Tenggara, untuk lebih memperhatikan aspek adaptabilitas dan efisiensi operasional dalam merespons perubahan pasar global.