Listrik Indonesia | Langit Milan tampak cerah pada 11 Juni 2025, namun di balik keindahan kota mode itu, sebuah perhelatan teknologi tengah berlangsung yang membicarakan masa depan bumi.
Di sinilah Riki Ibrahim, Dewan Pakar Majalah Listrik Indonesia (MLI), menyaksikan langsung bagaimana Eropa merancang langkah konkret melawan pemanasan global bukan lewat retorika, tapi aksi nyata.
Acara bertajuk Siemens Smart Infrastructure itu memperlihatkan transformasi besar yang tengah terjadi di berbagai sektor: dari pembangkit energi, bangunan, hingga sistem industri. “Kita melihat Eropa bergerak dengan penuh komitmen, tidak hanya di sektor energi, tetapi juga di berbagai lini kehidupan,” ujar Riki. Ia menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan di sana benar-benar menempatkan manusia dan lingkungan sebagai pusat perhatian.
Menggabungkan Dunia Fisik dan Digital
Siemens, sebagai pemain global, tampil sebagai motor penggerak dari revolusi infrastruktur ini. Menurut Riki, perusahaan ini berhasil menyatukan dunia fisik dan digital dalam sistem energi, bangunan, dan industri secara menyeluruh.
Hasilnya adalah pendekatan yang memungkinkan masyarakat mengambil langkah nyata untuk dekarbonisasi mengurangi emisi karbon secara sistemik dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar wacana,” kata Riki. “Sudah terlihat dalam praktik.”
Digitalisasi yang diterapkan Siemens tidak hanya soal efisiensi atau otomatisasi. Ini adalah tentang menciptakan sistem yang lebih cerdas, saling terhubung, dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa mengorbankan alam.
Melihat dari Dekat: Proyek Unareti
Salah satu bukti nyata terlihat di proyek Unareti di Milan. Menjelang akhir 2024, Unareti memasang switchgear tegangan menengah pertama di Italia yang bebas dari gas rumah kaca berfluorinasi (SF6), yang selama ini dikenal berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Penggantinya? Clean Air gas alami yang aman bagi lingkungan.
“Langkah ini menjadi simbol konkret dari komitmen menuju masa depan rendah emisi,” jelas Riki yang menyaksikan langsung inovasi tersebut.
Teknologi ini tidak hanya mematuhi regulasi terbaru, tapi juga menginspirasi bagaimana distribusi listrik bisa dilakukan secara bersih, aman, dan efisien di tengah kota besar seperti Milan.
Bangunan Cerdas Kota Milan
Dalam kunjungannya sebagai perwakilan Majalah Listrik Indonesia atas undangan Siemens, Riki turut menyoroti kiprah COIMA, perusahaan pengelola properti di Milan yang dikenal luas dengan pengembangan gedung-gedung ramah lingkungan. Salah satu kunci sukses COIMA adalah sistem manajemen gedung yang pintar dan terintegrasi sebuah pendekatan yang memungkinkan penghematan energi, pengawasan kualitas udara, serta efisiensi penggunaan air.
“Gedung-gedung ini tidak hanya nyaman dan aman bagi penghuninya,” kata Riki, “tapi juga menjadi bagian dari solusi lingkungan.”
Teknologi digital dan otomatisasi yang digunakan COIMA menjadi fondasi penting bagi masa depan kota. Sistem yang adaptif dan cerdas ini memungkinkan pengelolaan sumber daya yang presisi tanpa pemborosan, tanpa dampak lingkungan berlebihan.
Melalui kunjungannya, Riki menangkap semangat optimisme masyarakat Eropa terhadap masa depan yang cerdas dan berkelanjutan. Visi ini bukan sekadar slogan di brosur-brosur perusahaan, tapi hidup dalam wujud infrastruktur, teknologi, dan kerja sama lintas sektor.
“Siemens dan para mitranya tidak hanya memikirkan teknologi, tapi juga dampaknya terhadap manusia dan bumi,” ujar Riki, yang juga merupakan Dewan Pembina Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia.
Laporan ini baru bagian pertama dari rangkaian kegiatan yang diikuti Riki. Namun, satu hal sudah bisa disimpulkan: masa depan hijau tidak lahir dari keajaiban, tapi dari niat, teknologi, dan kolaborasi. Dan Milan dengan segala transformasinya telah membuktikan bahwa infrastruktur pintar adalah jalan nyata menuju dunia yang lebih baik.
Oleh: Riki F Ibrahim, Dewan Pakar Majalah Listrik Indonesia
