Listrik Indonesia | Gelaran Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025 resmi dimulai pada Kamis, 3 Juli 2025, di Hotel Bidakara, Jakarta. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 3–4 Juli 2025, dan menghadirkan berbagai pihak dari industri energi nasional.
Acara yang diselenggarakan oleh Majalah Listrik Indonesia ini mengangkat tema "Award for Sustainable Energy Industry", dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero), serta pelaku usaha dari sektor ketenagalistrikan.
Rangkaian IBEA tahun ini meliputi pameran, simposium, hingga malam penghargaan. Seluruh agenda difokuskan untuk menyoroti peran inovasi dan kontribusi sektor kelistrikan dalam mendukung pembangunan nasional dan upaya menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Ketua Dewan Juri IBEA 2025, Prof. Tumiran, menyampaikan bahwa agenda ini menjadi momen penting kolaborasi antara media, pemerintah dan perusahaan swasta sektor energi.
Ia menilai keberlanjutan dan inovasi perlu menjadi pilar utama dalam pengembangan industri ketenagalistrikan.
“Keberlanjutan dan inovasi perlu menjadi pilar utama dalam pengembangan industri ketenagalistrikan, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kebijakan global,” katanya.
Prof. Tumiran berharap bahwa simposium IBEA 2025 dapat menjadi evaluasi bagi stakeholder agar dapat meningkatkan inovasi dalam menjawab tantangan transisi energi.
“Simposium IBEA 2025 dapat menjadi ruang evaluasi bagi perusahaan-perusahaan agar mampu meningkatkan inovasi dalam menjawab tantangan transisi energi” jelasnya.
Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ir. Ida Nuryati Finahari, menekankan bahwa pembangunan ekonomi nasional diarahkan untuk tumbuh secara berkualitas, dan sektor energi memegang peran penting. Ia berharap gelaran IBEA 2025 dapat menjadi pemicu semangat baru.
“Semoga IBEA 2025 membawa semangat baru bagi kita semua untuk terus berinovasi dan berkontribusi demi masa depan energi Indonesia yang lebih baik,” tutup Ida.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah mendorong investasi hijau serta percepatan pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).
“Pemerintah mendorong investasi hijau dan mempercepat pembangunan pembangkit berbasis EBT. Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi dan dukungan seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.
GoogleNews
.jpg)
