Listrik Indonesia | PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus melanjutkan upaya menjaga keandalan pasokan energi domestik, khususnya melalui penguatan dan pengembangan infrastruktur gas bumi nasional.
Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa tantangan utama yang masih dihadapi saat ini adalah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan gas bumi di berbagai wilayah Indonesia.
Ratih menyebut, saat ini permintaan gas bumi lebih banyak terkonsentrasi di wilayah barat Indonesia, seperti Jawa dan Sumatera. Sementara itu, sebagian besar pasokan gas bumi, terutama dalam bentuk gas alam cair (LNG), justru lebih banyak tersedia di wilayah timur Indonesia.
“Nah itu masih ada mismatch. Dan juga memang infrastruktur yang ada di Indonesia pada saat ini belum sepenuhnya terintegrasi,” ujar Ratih dalam acara Energy Corner, dikutip Senin (14/7/2025).
Untuk menjawab persoalan tersebut, PGN telah menyiapkan sejumlah proyek strategis yang bertujuan menghubungkan wilayah sumber gas dengan pusat-pusat permintaan melalui pengembangan jaringan pipa dan fasilitas LNG.
“Sehingga itu kan dibawa melalui LNG. Karena pasokan PGN itu ada dua, yaitu melalui gas pipa dan juga melalui LNG,” jelasnya.
Saat ini PGN mengoperasikan dua fasilitas LNG yang berlokasi di Lampung dan Jawa Barat. Selain itu, perusahaan juga tengah menyiapkan Terminal LNG Teluk Lamong di Jawa Timur sebagai bagian dari penguatan infrastruktur.
Pemerintah juga sedang mengembangkan proyek Pipa Cirebon-Semarang (Cisem) yang nantinya akan menghubungkan Jawa Timur dengan Jawa Barat. Proyek ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2026.
Ratih turut menyampaikan bahwa PGN juga terlibat dalam proyek pipa Dumai-Sei Mangkei (Dusem) yang bertujuan menghubungkan Sumatera ke Jawa. Proyek ini didukung oleh kerja sama yang telah dituangkan melalui nota kesepahaman (MoU) antara PGN dan Mubadala. Infrastruktur pipa ini direncanakan untuk menyalurkan gas dari Sumatera menuju Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Dan kita juga punya ada yang Dumai-Sei Mangkei (Dusem) itu menghubungkan dari Sumatera ke Jawa dimana memang ada beberapa development yang cukup besar which is PGN sekarang sudah ber-MOU dengan salah satu dan dengan Mubadala itu ada pipa Dusem yang akan mengalirkan gas tentunya dari Sumatera ke Jawa Timur, ke Jawa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ratih menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur menjadi prioritas utama perusahaan. Hal ini tercermin dari alokasi belanja modal (capex) PGN yang mencapai 67% khusus untuk pengembangan infrastruktur jaringan gas.
.jpg)
