Listrik Indonesia | Dalam rangka memperkuat sinergi dengan media, Direktur PT Pratama Lintas Nusa, Rio Yurisman, melakukan kunjungan ke kantor redaksi Majalah Listrik Indonesia. Kunjungan ini sekaligus menjadi ajang memperkenalkan kiprah Lintas Nusa Group yang konsisten berkontribusi dalam mendukung proyek ketenagalistrikan di wilayah terpencil Indonesia.
Lintas Nusa Group membawahi dua entitas utama: PT Pratama Lintas Nusa yang bergerak di bidang EPC (Engineering, Procurement, Construction), dan PT Lintas Nusa Transportindo yang fokus pada pengangkutan logistik energi, termasuk alat berat dan komponen pembangkit listrik.
"Kami tidak hanya bicara soal pembangunan infrastruktur energi, tapi juga memastikan bahwa semua alat berat, mesin, dan logistik bisa sampai ke daerah-daerah paling terluar seperti Pulau Tulandang di perbatasan dengan Filipina," ujar Rio di Kantor redaksi Listrik Indonesia. Selasa, (22/7/2025).
Sinergi Dua Pilar: EPC dan Transportasi Energi
PT Pratama Lintas Nusa berfokus pada penyediaan mesin pembangkit, instalasi, dan pengelolaan operasional pembangkit. Di sisi lain, PT Lintas Nusa Transportindo menjadi tulang punggung pengangkutan alat berat dan infrastruktur kelistrikan, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
"Proses lifting di pelabuhan dan pengangkutan ke lokasi proyek adalah tantangan besar. Tidak semua pihak bisa menjangkau lokasi-lokasi ekstrem ini. Di situlah kami hadir, menjadi solusi," kata Rio.
Dalam proyek terbaru, Lintas Nusa turut serta membangun pembangkit di daerah terpencil yang menggunakan sistem hybrid, menggabungkan PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) dengan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya). Solusi ini dianggap lebih efisien dari sisi biaya dan ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon.
"Kami sudah menjalin komunikasi dengan PLN Nusantara Power (PLN NP) untuk mendukung proyek hybrid ini. Biaya operasional diesel memang tinggi, oleh karena itu solusi hybrid menjadi pilihan logis dan berkelanjutan," lanjutnya.
Peluang dari Sektor Batu Bara dan Energi Lain
Tidak hanya di sektor ketenagalistrikan terpencil, Lintas Nusa juga mulai merambah ke sektor transportasi batu bara. Menurut Rio, pihaknya mendapat dukungan penuh dari mitra pelayaran untuk menyediakan armada kapal pengangkut modern, termasuk kapal-kapal transhipment yang dapat membawa batu bara ke pelabuhan tujuan.
"Kami tengah menjajaki kerja sama untuk pengangkutan batu bara. Potensinya besar, dan kami siap menyediakan kapal dan logistiknya," ujar Rio dengan optimis.
Bagi Rio, sinergi antar-pelaku industri adalah kunci utama dalam mendorong pemerataan energi di Indonesia. “Kita harus saling mendukung. Tidak semua pemain bisa bekerja sendiri, apalagi di sektor energi yang padat modal dan kompleks. Kolaborasi adalah jalan terbaik,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya trust (kepercayaan) dalam setiap kerja sama. Lintas Nusa telah melengkapi diri dengan sertifikasi pembangunan, pemeliharaan, hingga CSMS (Contractor Safety Management System) membuktikan keseriusan mereka dalam menjalankan proyek dengan aman dan profesional.
"Kami percaya dengan niat baik dan profesionalisme, kami bisa menjadi mitra strategis bagi banyak pihak," tutup Rio.
.jpg)

