Current Date: Kamis, 25 September 2025

Menyulap Sampah Menjadi Gedung Sekolah

Menyulap Sampah Menjadi Gedung Sekolah
Hasil Daur Ulang Sampah Menjadi Ecoblock

Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) menunjukkan kepedulian nyata terhadap pendidikan dan pelestarian lingkungan melalui pembangunan gedung baru Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Kalu Manandang di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, dan dibangun menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan berupa ecoblock hasil daur ulang 2,2 ton sampah botol plastik. 

Langkah inovatif ini menjadi bentuk nyata penerapan konsep ekonomi sirkular yang tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, tetapi juga menghadirkan fasilitas pendidikan yang layak di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). 

Kepala TK Negeri Kalu Manandang, Margaretha A.L Riupassa, S.Pd.AUD.Gr, mengungkapkan rasa harunya setelah penantian panjang selama 17 tahun. Selama ini, sekolah belum memiliki gedung permanen dan harus berpindah-pindah untuk melangsungkan kegiatan belajar. 

“Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Anak-anak kami akhirnya memiliki ruang belajar yang nyaman, ramah lingkungan, dan penuh warna. Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas perhatian dan bantuannya,” ungkap Margaretha. 

Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, pembangunan sekolah dengan bahan daur ulang plastik merupakan langkah terobosan yang mendukung program prioritas pendidikan daerah. 

“Penggunaan limbah plastik sebagai bahan bangunan sekolah adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Ini merupakan langkah tepat yang menjawab tantangan lingkungan sekaligus memperkuat fondasi pendidikan anak-anak kami,” ujar Umbu Lili. 

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan bahwa pembangunan sekolah ini adalah bentuk nyata kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan manfaat sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. 

“PLN percaya bahwa setiap anak di Indonesia, termasuk di pelosok seperti Sumba Timur, berhak atas pendidikan yang layak. Sekolah ini menjadi simbol dari kolaborasi dan inovasi dalam pemanfaatan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” jelas Gregorius. 

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, F Eko Sulistyono, menambahkan bahwa sejak berdiri tahun 2008, TK Negeri Kalu Manandang belum pernah memiliki bangunan tetap. 

“Di momen Hari Anak Nasional ini, kami persembahkan sekolah ini sebagai hadiah untuk masa depan anak-anak Sumba. Harapan kami, dari sekolah ini akan lahir generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga peduli terhadap lingkungan. PLN UIW NTT akan terus mendukung kemajuan pendidikan di wilayah ini,” kata Eko. 

Pembangunan sekolah ini melibatkan kolaborasi antara PLN dan sejumlah mitra. Ini merupakan sekolah pertama yang dibangun PLN dengan material ecoblock, sebuah terobosan teknologi yang mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan. 

Gedung baru TK Negeri Kalu Manandang kini dilengkapi dua ruang kelas permanen, fasilitas sanitasi yang layak, serta perlengkapan belajar seperti laptop, printer, buku bacaan, alat peraga, hingga permainan edukatif. PLN juga turut memberikan bantuan berupa seragam sekolah bagi para murid sebagai bagian dari dukungan menyeluruh.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#konversi sampah plastik

Index

Berita Lainnya

Index