Current Date: Minggu, 02 November 2025

MIND ID Klaim Cetak 43 Ribu Lapangan Kerja dari Proyek Baterai EV

MIND ID Klaim Cetak 43 Ribu Lapangan Kerja dari Proyek Baterai EV
Suasana pabrik baterai EV di China.

Listrik Indonesia | Transformasi energi global mendorong pengembangan industri kendaraan listrik (EV) sebagai bagian dari solusi menuju ekonomi rendah karbon. Indonesia, melalui Holding Industri Pertambangan MIND ID, mengembangkan proyek baterai EV dengan total investasi sebesar US$5,9 miliar yang ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2028.

Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengungkapkan bahwa salah satu dampak ekonomi utama dari proyek ini adalah penciptaan lebih dari 43.000 lapangan kerja baru di berbagai wilayah.

“Dengan inisiatif strategis ini Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari arsitektur industri global, tapi ikut menggambar ulang masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” ujar Dany.

Indonesia memiliki sumber daya mineral yang mendukung pengembangan baterai kendaraan listrik, seperti nikel, tembaga, karbon, dan aluminium. Berdasarkan proyeksi global, lebih dari 59% penjualan mobil pada 2035 diperkirakan akan didominasi oleh kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).

“Di tengah arus besar transformasi global, sumber daya bukan lagi sekadar bahan baku melainkan kekuatan strategis. Melalui MIND ID, Indonesia tidak hanya mengolah potensi, tetapi mengukir posisi. Hilirisasi menjadi fondasi kedaulatan industri, membuka lintasan strategis, memperkuat presensi global, dan meningkatkan daya saing bangsa,” lanjut Dany.

Pengembangan proyek baterai EV ini dijalankan bersama anggota MIND ID, antara lain ANTAM, IBC, serta mitra strategis global seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CBL). Proyek ini difokuskan di dua wilayah utama, yakni Halmahera Timur dan Karawang, Jawa Barat, yang diposisikan sebagai pusat kegiatan industri baterai nasional.

Pada tahap hulu, ANTAM mengelola kegiatan penambangan nikel dengan kapasitas 10 juta ton ore per tahun. Di sisi proses menengah (midstream), proyek HPAL di Halmahera Timur ditargetkan menghasilkan 55 ribu ton MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) per tahun. Selain itu, terdapat fasilitas RKEF dengan kapasitas 88 ribu ton nikel per tahun.

Untuk hilirisasi, MIND ID membangun fasilitas Battery Material Factory yang mencakup produksi Nickel Sulphate (16 ribu ton per tahun), Precursor (30 ribu ton), dan Cathode Active Material (CAM) (30 ribu ton). Selain itu, Grup MIND ID juga mengembangkan Battery Cell Factory di Karawang dan fasilitas daur ulang baterai (Battery Recycling Facility) di Halmahera Timur sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem circular economy di sektor ini.

Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya mendukung pengembangan industri EV dalam negeri, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam peta industri global yang tengah bergerak ke arah transisi energi bersih.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Baterai

Index

Berita Lainnya

Index