Listrik Indonesia | Mobil listrik (Electric Vehicle/EV) memiliki desain yang berbeda dengan mobil berbahan bakar fosil, terutama pada sumber tenaga dan sistem penggeraknya. Meski dikenal memiliki lebih sedikit komponen bergerak, beberapa bagian pada mobil listrik tetap memiliki risiko kerusakan yang perlu diantisipasi pemilik kendaraan.
1. Baterai Traksi
Baterai traksi adalah komponen utama yang menyimpan energi listrik untuk menggerakkan motor. Kerusakan pada baterai bisa disebabkan oleh siklus pengisian yang tidak tepat, paparan suhu ekstrem, atau usia pakai yang panjang. Penurunan kapasitas baterai akan berpengaruh langsung pada jarak tempuh kendaraan.
2. Modul Power Electronics
Modul ini berfungsi mengatur aliran listrik antara baterai dan motor listrik, termasuk inverter, converter, dan controller. Kerusakan pada modul power electronics dapat menyebabkan mobil kehilangan tenaga atau mengalami gangguan pada sistem kelistrikan. Faktor seperti kelembapan, panas berlebih, atau kualitas komponen menjadi penyebab utama.
3. Sistem Pendingin Baterai
Baterai mobil listrik bekerja optimal pada rentang suhu tertentu. Kerusakan pada sistem pendingin, baik berbasis cairan maupun udara, dapat menyebabkan overheat pada baterai. Kondisi ini berisiko mempercepat degradasi sel baterai atau bahkan memicu kerusakan permanen.
4. Motor Listrik
Meski jarang mengalami kerusakan berat, motor listrik tetap berpotensi bermasalah akibat keausan bearing, masuknya kotoran atau air, maupun kerusakan pada kumparan. Gangguan pada motor biasanya memengaruhi performa akselerasi dan efisiensi daya.
5. Sistem Pengisian Daya (Charging Port dan Onboard Charger)
Port pengisian daya dan perangkat charger internal (onboard charger) dapat mengalami kerusakan akibat kelembapan, korosi, atau sambungan yang longgar. Kerusakan di bagian ini akan menghambat proses pengisian daya dan memerlukan perbaikan khusus.
6. Sistem Rem Regeneratif
Sistem ini mengubah energi kinetik menjadi listrik saat pengereman. Kerusakan pada komponen mekanis atau elektroniknya dapat mengurangi efisiensi regenerasi energi dan memengaruhi jarak tempuh mobil.
Kesimpulan
Meskipun mobil listrik memerlukan perawatan yang relatif lebih sederhana dibandingkan mobil konvensional, pemilik tetap perlu memperhatikan kondisi komponen vital seperti baterai, modul power electronics, sistem pendingin, motor listrik, dan sistem pengisian daya. Perawatan rutin serta penggunaan yang sesuai prosedur akan membantu memperpanjang umur pakai kendaraan dan mencegah kerusakan yang tidak diinginkan.
.jpg)

