Listrik Indonesia | Mobil listrik dikenal memiliki sistem pengereman regeneratif (regenerative braking) yang mampu memperlambat laju kendaraan sekaligus mengisi ulang baterai. Karena fungsi ini, sebagian orang mungkin beranggapan bahwa komponen rem konvensional, termasuk minyak rem, tidak lagi diperlukan. Namun, kenyataannya berbeda.
Sistem Hidrolik Tetap Digunakan
Meski regenerative braking mengambil porsi besar dalam proses deselerasi, mobil listrik tetap dilengkapi dengan sistem pengereman hidrolik. Minyak rem berperan penting dalam mentransmisikan tekanan dari pedal ke kampas rem. Dalam situasi darurat, di jalan menurun, atau ketika baterai penuh sehingga regeneratif terbatas, sistem hidrolik inilah yang bekerja.
Fungsi Minyak Rem Tidak Bisa Digantikan
Penggunaan rem mekanis memang lebih jarang pada mobil listrik, tetapi minyak rem tetap wajib ada. Cairan ini membantu menjaga kinerja pengereman ketika dibutuhkan. Jika kualitasnya menurun, risiko terganggunya sistem pengereman meningkat.
Risiko Degradasi Minyak Rem
Sama seperti pada mobil berbahan bakar fosil, minyak rem bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap uap air dari lingkungan. Kondisi ini bisa menurunkan titik didih minyak rem dan memengaruhi keandalan pengereman. Karena itu, pemeriksaan dan penggantian secara berkala tetap diperlukan.
Jadwal Penggantian yang Disarankan
Umumnya, pabrikan menyarankan minyak rem diganti setiap dua tahun atau setiap menempuh jarak 40.000 kilometer. Namun, jadwal ini bisa berbeda-beda tergantung pada spesifikasi dan rekomendasi masing-masing produsen mobil listrik.
Minyak Rem Khusus untuk EV
Beberapa produsen telah menghadirkan minyak rem yang diformulasikan khusus untuk mobil listrik, misalnya tipe DOT 5.1 EV. Jenis ini dirancang dengan titik didih tinggi, perlindungan lebih baik terhadap korosi, serta konduktivitas listrik rendah sehingga lebih aman digunakan pada kendaraan berbasis baterai.
Regeneratif Membantu, Bukan Menggantikan
Sistem regeneratif memang memperpanjang usia kampas rem dan rotor karena mengurangi frekuensi pengereman mekanis. Tetapi, pelumasan kaliper dan performa sistem hidrolik tetap harus dijaga melalui perawatan rutin.
Kesimpulan
Mobil listrik tetap membutuhkan minyak rem. Meski regenerative braking mengurangi ketergantungan pada rem mekanis, cairan rem berfungsi menjaga keselamatan pengemudi dan memastikan pengereman tetap optimal di berbagai kondisi. Perawatan berkala sesuai rekomendasi pabrikan menjadi langkah penting agar mobil listrik tetap aman dan andal di jalan.
.jpg)

