Listrik Indonesia | Bagi masyarakat perkotaan dengan rata-rata jarak tempuh harian sekitar 50 kilometer, AION UT dapat menjadi pilihan kendaraan listrik yang efisien. Berdasarkan perhitungan internal GAC Indonesia, biaya energi harian AION UT hanya sekitar Rp9.690, lebih rendah dari harga satu liter Pertalite yang saat ini dijual Rp10.000 per liter di SPBU Pertamina. Jika dihitung per bulan, pengeluaran energi mencapai Rp290.760, sementara dalam setahun sekitar Rp3.489.168.
Angka tersebut jauh lebih hemat dibandingkan mobil konvensional yang umumnya masih membutuhkan belasan juta rupiah per tahun untuk jarak tempuh serupa. Efisiensi ini menjadikan AION UT relevan bagi masyarakat yang ingin menekan biaya operasional sekaligus mendukung mobilitas ramah lingkungan.
Selain hemat energi, AION UT juga menawarkan keuntungan dalam hal perawatan. Setiap unit mendapat fasilitas gratis perawatan selama tiga tahun atau hingga menempuh jarak 40.000 kilometer, mana yang tercapai lebih dahulu. Ditambah lagi, kendaraan listrik ini memperoleh insentif berupa pajak kendaraan yang lebih ringan. AION UT hanya dikenakan biaya pajak sekitar Rp400.000 per tahun, jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan hatchback konvensional di kelas yang sama.
Jika ditotal, seluruh biaya operasional AION UT, meliputi energi, perawatan, dan pajak, hanya sekitar Rp4.889.168 per tahun. Artinya, konsumen dapat menghemat hingga 80 persen dibandingkan rata-rata biaya mobil konvensional.
"Penghematan biaya operasional yang signifikan ini menunjukkan kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan value for money yang nyata bagi konsumen," ujar Andry Ciu, CEO GAC Indonesia dalam keterangan resmi, Kamis (4/9/2025).
Dengan efisiensi energi, biaya perawatan yang ringan, serta beban pajak yang lebih kecil, AION UT menunjukkan bagaimana kendaraan listrik mampu menghadirkan solusi mobilitas modern yang praktis dan ekonomis bagi masyarakat Indonesia.
.jpg)

