Current Date: Selasa, 18 November 2025

Capaian Produksi PHI Regional 3 Jadi Harapan Lifting Migas Nasional

Capaian Produksi PHI Regional 3 Jadi Harapan Lifting Migas Nasional
Peta Potensi Migas di Indonesia. (Dok: KESDM)

Listrik Indonesia | Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional 3 Kalimantan mencatat produksi minyak sebesar 58,6 ribu barel per hari dan gas 641,5 juta standar kaki kubik per hari pada semester I-2025. Kinerja ini mendapat perhatian Komisi XII DPR RI, yang menilai capaian tersebut sebagai kontribusi penting bagi target nasional lifting migas sebesar 1 juta barel per hari pada 2030.

Anggota Komisi XII DPR RI sekaligus ketua tim kunjungan, Alfons Manibui, menyampaikan bahwa hasil tersebut menunjukkan potensi besar sektor hulu migas di Kalimantan Utara. “Saya optimis karena setiap tahunnya kawan-kawan di PHI dan PHE mampu mencapai target di atas 100 persen. Ini menunjukkan adanya potensi besar untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan lifting migas,” ujarnya usai pertemuan di PT Pertamina EP Tarakan Field, Rabu (17/9/2025).

Alfons menambahkan, kemampuan PHI menjaga penurunan alami (natural decline) pada level rata-rata 4,4 persen juga menjadi pencapaian tersendiri. “Rata-rata nasional natural decline bisa mencapai 10–20 persen. Di sini hanya sekitar 4,4 persen. Ini baik untuk terus menjaga target produksinya,” jelasnya.

Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif tambahan serta meninjau kembali skema bagi hasil migas. Menurutnya, perubahan dari skema gross split menjadi cost recovery akan memberi daya tarik lebih besar bagi operator migas. 

“Kalau ada insentif, tentu akan lebih menarik bagi investor maupun Pertamina sendiri untuk berupaya menemukan lapangan baru. Ini penting agar target nasional 1 juta barel per hari pada 2030 bisa tercapai,” tegasnya.

Selain aspek produksi, Alfons mengingatkan agar PHI memperluas inovasi serta program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi. “Jangan sampai masyarakat merasa sumber daya alamnya digali, tetapi tidak membawa manfaat besar. Perusahaan migas harus hadir memberikan nilai tambah nyata bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Kunjungan kerja Komisi XII DPR RI ke Kalimantan Utara ini juga menjadi sarana untuk memperkuat dukungan terhadap kinerja PHI dan Pertamina EP Tarakan Field, yang berperan penting dalam produksi migas nasional. Lebih dari 60 persen produksi migas nasional saat ini berada di bawah pengelolaan upstream Pertamina.

Sejalan dengan transisi energi menuju Net Zero Emission 2060, pemerintah bersama DPR tengah memperkuat kebijakan sektor migas melalui revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Revisi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing serta menarik investasi baru di sektor hulu migas.

“Kami berharap pertemuan ini menjadi forum yang produktif untuk merumuskan rekomendasi nyata dalam menjaga lifting migas nasional. Semoga manfaatnya benar-benar bisa dirasakan sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia,” pungkas Alfons.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Migas

Index

Berita Lainnya

Index