Industri Peralatan Listrik Butuh Dukungan Pemerintah Hadapi Produk Impor

Industri Peralatan Listrik Butuh Dukungan Pemerintah Hadapi Produk Impor
PT Preformed Line Products (PLP) Indonesia menegaskan komitmennya mendukung keandalan listrik nasional dan energi terbarukan.

Listrik Indonesia | PT Preformed Line Products (PLP) Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung keandalan listrik nasional melalui inovasi dan teknologi. Perusahaan ini menghadirkan beragam produk berkualitas untuk pembangkit listrik, transmisi dan distribusi, serta sistem komunikasi ketenagalistrikan di Indonesia.

Riza Juliansyah, Manager Domestik Sales PLP Indonesia, menjelaskan perusahaan telah memiliki lini produk lengkap, mulai dari kebutuhan pembangkit listrik seperti mounting hingga sistem transmisi. “Kami telah mengembangkan mounting untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diproduksi langsung di Indonesia,” ujarnya di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/9/2025).

Selain itu, PLP Indonesia juga menyediakan produk transmisi seperti fitting aksesoris, suspension, dan jointing untuk tegangan menengah. Untuk gardu induk, tersedia produk konektor dan string set. “Produk kami mendukung penuh kebutuhan PLN dalam menghadirkan keandalan listrik nasional,” tambahnya.

Dukung Program Energi Terbarukan

PLP Indonesia juga berkomitmen mendukung program energi terbarukan pemerintah dengan menghadirkan mounting untuk PV dan solar PV. “Bisnis PLP sangat mendukung transisi energi dari pembangkit fosil ke sumber yang lebih ramah lingkungan seperti PLTS. Kami bahkan telah mendukung proyek PLN di Nusa Tenggara Timur dengan mounting PLP yang 100% diproduksi di Indonesia,” jelas Riza.

Tantangan Industri Peralatan Listrik

Meski demikian, industri peralatan listrik masih menghadapi tantangan besar, salah satunya persaingan dengan produk impor dari China. “Harga produk asal China lebih kompetitif karena dukungan kebijakan pemerintahnya, seperti pengurangan pajak,” katanya.

Riza menilai kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 20–25% belum cukup melindungi industri lokal. “Kami memiliki nilai TKDN tinggi, tetapi bahan baku tertentu masih mahal di Indonesia. Padahal biaya tenaga kerja relatif sama dengan China,” jelasnya.

Ia menambahkan produk Indonesia sering kalah karena di China penjualan produk juga disertai pembiayaan sehingga mampu meningkatkan daya saing mereka.

Harapan pada Pemerintah

Riza berharap pemerintah hadir mendukung investor yang telah membangun pabrik di Indonesia. Ia mencontohkan Asosiasi Pembuatan Panel Listrik Indonesia (APPI) dengan 168 perusahaan anggota yang seluruhnya memiliki pabrik di Indonesia. “Bayangkan satu pabrik menyerap 500 tenaga kerja dikali 168 pabrikan. Ini jelas menguntungkan Kementerian Investasi dan perekonomian nasional,” ujarnya.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, industri peralatan listrik nasional diharapkan mampu bersaing dengan produk impor dan memperkuat ketahanan energi Indonesia. (*)

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLP Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index