Current Date: Minggu, 16 November 2025

Dua Tahun Hidup Dalam Gelap, Ni Wayan di Poso Kini Menyambut Terang

Dua Tahun Hidup Dalam Gelap, Ni Wayan di Poso Kini Menyambut Terang
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo (kedua dari kanan) secara simbolis menyalakan listrik di rumah salah satu penerima program sambung listrik gratis "Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan", Ringin Torabu di Tentena, Kabutapen Poso, S

Listrik Indonesia | Malam itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi Ni Wayan Jarniti. Setelah dua tahun hidup dalam kegelapan, akhirnya cahaya lampu menerangi rumah kayunya di Desa Tangkura, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. 

Selama ini, perempuan paruh baya itu menjalani hari-harinya seorang diri di tengah kebun kecil yang menjadi sumber penghidupannya. Setiap malam, ia hanya ditemani pelita minyak. Namun di balik kebiasaannya itu, tersimpan satu harapan yang tak pernah padam: suatu saat rumahnya bisa diterangi listrik. 

Harapan tersebut akhirnya terwujud melalui program Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan yang digagas oleh PT PLN (Persero). Ni Wayan termasuk di antara 20 keluarga prasejahtera di Kabupaten Poso yang mendapatkan sambungan listrik gratis. 

“Saya sangat berterima kasih kepada PLN. Setelah dua tahun hidup tanpa listrik, hari ini rumah kami akhirnya terang. Bantuan ini benar-benar membawa kebahagiaan bagi kami. Semoga PLN terus menyalakan terang kasih di seluruh pelosok negeri,” tutur Ni Wayan dengan mata berkaca-kaca. 

Secara keseluruhan, sebanyak 62 keluarga tidak mampu di Sulawesi Tengah menerima penyambungan listrik gratis melalui program tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional ke-80. Program sosial ini lahir dari semangat para pegawai PLN yang secara sukarela menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat yang belum menikmati listrik. Langkah ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dalam mewujudkan pemerataan akses energi di Indonesia. 

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, mengatakan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen PLN menghadirkan energi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai PLN yang telah berkontribusi dalam mewujudkan terang bagi masyarakat. 

“Semangat gotong royong dalam program Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan merupakan salah satu wujud komitmen PLN untuk terus menghadirkan listrik bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Rizal. 

Ia menambahkan, kehadiran listrik tidak hanya sekadar memberikan penerangan, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga penerima manfaat. 

“Kami percaya setiap cahaya yang kami nyalakan adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Energi listrik bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga fondasi bagi kemajuan dan kesejahteraan,” tambahnya. 

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun, menegaskan komitmen PLN untuk terus memastikan seluruh masyarakat dapat menikmati listrik tanpa terkecuali. 

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal dari akses listrik. Ini adalah bentuk nyata kehadiran PLN untuk negeri,” ucap Usman. 

Penyalaan listrik di Desa Tangkura ini menjadi bagian dari kegiatan serentak yang dilakukan seluruh unit PLN di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-80. Secara nasional, lebih dari 8.000 keluarga prasejahtera menerima pemasangan listrik gratis melalui program Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLN

Index

Berita Lainnya

Index