Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) bersama PT High Volt Technology (HVT) melalui entitasnya, HVT Recharge, meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area KM 10.6 Cibubur, Tol Jagorawi. Kehadiran SPKLU berdaya tinggi ini menjadi bagian dari persiapan PLN dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026, sekaligus memperkuat infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menjelaskan bahwa PLN menyiapkan sekitar 4.500 unit SPKLU di seluruh Indonesia untuk memastikan layanan pengisian daya tetap andal selama periode libur panjang. “SPKLU di KM 10.6 ini merupakan bagian dari tahap pertama kerja sama dengan TIA. Di sini terdapat enam unit SPKLU yang sudah beroperasi, ditambah dua unit baru dan dua unit berkapasitas 120 kW, sehingga totalnya menjadi 12 konektor yang siap digunakan,” jelasnya.
Adi menambahkan, untuk pengisian cepat, SPKLU berkapasitas 200 kW mampu mengisi baterai kendaraan hingga penuh dalam waktu sekitar 15–20 menit. SPKLU berkecepatan tinggi seperti ini sudah tersedia di beberapa titik strategis di Jakarta dan sekitarnya, mencakup 11 kabupaten/kota dengan tiga lokasi utama yang memiliki kapasitas hingga 350 kW.
“Dari pengalaman pengguna, tipe berdaya besar ini paling diminati karena waktu pengisiannya singkat. Namun, kami juga menyediakan tipe lain dengan daya 7–12 kW agar bisa digunakan oleh berbagai jenis kendaraan listrik,” kata Adi saat peresmian SPKLU, di rest area KM 10.6 Tol Jagorawi. Senin, (3/11/2025).
Untuk mempermudah pengguna, PLN melengkapi seluruh jaringan SPKLU dengan fitur di aplikasi PLN Mobile, di mana pengguna dapat memantau ketersediaan SPKLU terdekat, memesan slot pengisian, hingga memanggil layanan SPKLU mobile jika kehabisan daya di perjalanan.
- Baca Juga SPKLU dan Jalan Demokratisasi Energi
“Bagi pengguna yang melakukan perjalanan jauh, perencanaan rute pengisian bisa dilakukan langsung di aplikasi. Kami juga menyiapkan SPKLU mobile untuk kondisi darurat, cukup menghubungi call center PLN Mobile, dan tim kami akan datang sesuai titik lokasi,” ujarnya.
Menurut Adi, saat ini terdapat sekitar 98.000 unit kendaraan listrik di Indonesia, dan jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 130.000 unit pada tahun 2026. Karena itu, PLN terus memperluas pembangunan SPKLU agar seimbang dengan pertumbuhan kendaraan listrik. “SPKLU yang diresmikan hari ini menjadi unit ke-4.401. Dengan jumlah tersebut, kami berharap antrean di SPKLU tidak lagi terjadi,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah dan Swasta
Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Kusmanto, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi PLN dan HVT dalam memperkuat infrastruktur kendaraan listrik. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh upaya PLN memperluas layanan SPKLU. Di Jakarta Timur sendiri sudah ada sekitar 100 SPKLU, termasuk dua unit di kantor Wali Kota. Ke depan, kami berharap fasilitas ini juga hadir di kantor-kantor pemerintahan lain,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama HVT, Cawir Ginting, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah menuju transisi energi bersih. “Kami berkomitmen mengembangkan SPKLU berskala besar agar pengguna tidak perlu antre lama dan pengisian daya bisa lebih cepat. Di lokasi ini, kami memasang enam unit SPKLU Ultra Fast Charging dengan tarif Rp2.466 per kWh,” jelasnya.
HVT saat ini telah memasang total 772 unit pengisian kendaraan listrik (EV Charging) yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Bali. Dari jumlah tersebut, sebanyak 150 titik SPKLU dengan total 337 konektor dan kapasitas terpasang mencapai 19,3 MW di seluruh Indonesia. Bersama PLN, HVT juga mengoperasikan 622 unit SPKLU. Ke depan, perusahaan menargetkan hingga tahun 2030 dapat membangun 1.000 unit SPKLU dengan 2.000 konektor dan kapasitas terpasang mencapai 100 MW.
“Dengan target tersebut, kami ingin meningkatkan penjualan listrik dari 1 juta kWh per bulan menjadi 1 juta kWh per hari. Kecepatannya tergantung pada dua hal, yaitu kapasitas charger dan kemampuan mobil menerima daya. Misalnya, mobil listrik X-Peng dengan baterai 100 kWh bisa terisi penuh dalam 30 menit menggunakan charger 200 kW,” kata Cawir.
Meningkatkan Akses dan Kenyamanan Pengisian Daya
Anggota Dewan Energi Nasional periode 2020–2024, Herman Darnel Ibrahim, menilai langkah PLN dan HVT ini sangat penting dalam mendukung transisi energi nasional. “Semakin banyak pengguna kendaraan listrik, tentu semakin banyak SPKLU yang harus dibangun. Jika lahan dan pasokan listrik siap, pemasangannya bisa segera dilakukan,” ujarnya.
HDI menambahkan, bila target 1.000 SPKLU dengan total kapasitas 100 MW tercapai, potensi pasokan listriknya bisa mencapai 2,4 juta kWh per hari, dengan potensi pendapatan lebih dari Rp4 miliar per hari berdasarkan harga jual rata-rata Rp1.600 per kWh.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, menyebut bahwa di wilayah Jakarta Timur saja sudah ada sekitar 150 SPKLU dengan lebih dari 300 nozzle berbagai tipe. “Kami juga mendukung pengoperasian bus listrik seperti Damri dengan kapasitas besar. Ini bentuk nyata partisipasi PLN dalam mendukung transisi energi,” katanya.
Anggota Komisi XI DPR RI, Annisa Mahesa, turut memberikan apresiasi terhadap langkah PLN. “PLN menjalankan fungsi PSO (Public Service Obligation) yang mendapat subsidi untuk memperluas infrastruktur kendaraan listrik. Komisi XI tentu mendukung kebijakan ini agar transisi energi berjalan lebih cepat dan merata,” ujarnya.
Dengan peresmian SPKLU Ultra Fast Charging di KM 10.6 Tol Jagorawi ini, PLN dan HVT menegaskan komitmen mereka dalam memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengguna EV, tetapi juga mempercepat transformasi menuju transportasi rendah emisi dan masa depan energi bersih nasional.
.jpg)
