Listrik Indonesia | Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad mengatakan kebutuhan BBM nasional hingga September 2025 rata-rata mencapai 232.417 kilo liter (kl) per hari. Angka tersebut meningkat dibandingkan kebutuhan pada 2024 yang berada di level rata-rata 226.510 kl per hari. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta pada beberapa waktu yang lalu, dikutip pada Rabu (26/11/2025).
Noor Arifin menjelaskan bahwa hampir separuh kebutuhan BBM nasional masih dipenuhi dari impor.
"Pada tahun 2024 dapat kami laporkan impor BBM sebesar 38,79%, sedangkan kebutuhan pada tahun ini hingga September mencapai 49,53%," jelasnya.
Kenaikan impor terutama disumbang oleh jenis bensin. Pada 2024, ketergantungan impor bensin berada di angka 60,26%, sebelum menurun menjadi 49,64% pada 2025. Meski mengalami penurunan, angka impor bensin tetap menjadi komponen terbesar dalam struktur impor BBM nasional.
Sementara itu, impor solar menunjukkan proporsi yang lebih rendah dibandingkan bensin, namun tetap menjadi bagian penting dari pasokan domestik. Pada 2024, impor solar tercatat 20,48%, kemudian turun menjadi 15,80% pada periode Januari–September 2025.
GoogleNews
_oki_muraza_melakukan_peninjauan_ke_integrated_terminal_jakarta.jpeg)
.jpg)
