Pada hari Sumpah Pemuda 2021 ini, kabupaten Ende, PT PLN (Persero) UPK Flores, startup company comestoarra menyatakan siap untuk cofiring berkelanjutan.
Hal itu diwujudkan dengan disahkannya perjanjian jual beli pelet TOSS untuk memenuhi kebutuhan PLTU Ropa secara berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat
Tentu kontrak jual beli pelet ini telah diperhitungkan secara matang oleh seluruh pihak.
Adapun jadi perjanjian jual beli tersebut menyatakan harga jual pelet TOSS adalah Rp 609,- per kilogram atau Rp 609.000,- per ton (diluar pajak). Kemudian Volume kontrak adalah 1700 ton selama 1 tahun. Selanjutnya akan dievaluasi dan akan ditingkatkan volume dan jangka waktunya hingga 5 tahun melalui proses pengadaan berikutnya.
General Manajer PLN UPK Flores, Lambok Siregar mengatakan, saat ini persentase cofiring adalah 5 persen, namun untuk PLTU Ropa mampu cofiring hingga 30 persen mengingat boilernya adalah stocker.
"Dukungan investor dan pendanaan pemerintah pusat diperlukan agar mengoptimalkan TOSS sebagai bentuk pelayanan publik pengelolaan sampah yang didominasi biomassa di desa desa, untuk selanjutnya koperasi membeli hasil pelet dari desa dan di jual ke PLTU Ropa," ujarnya.
Penandatanganan kontrak jual beli pelet TOSS yang berkelanjutan adalah yang pertama di Indonesia mengusung konsep gotong royong dengan maksud penciptaan ekonomi sirkuler di tengah masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh Deputi Sarpras Bappenas Rizal
Primana mewakili Menteri PPN, Direktur Jenderal MIGAS, Kementerian ESDM, Bapak Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa PDTT, Harlina
Sulistyorini.
Direktur Pengelolaan Sampah, Ditjen PSLB3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Novrizal Tahar, Direktur SUPD 1, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Nyoto Suwignyo.