Listrik Indonesia | Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali, tahun depan. Dewan Energi Nasional (DEN) mendukung penuh arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia, agar dunia usaha mendetailkan kebijakan pemerintah dalam transisi energi yang menjadi salah satu fokus pada forum G20.
Sebelumnya, dalam Rapimnas Kadin Indonesia Tahun 2021 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada Jumat (3/12/2021). Presiden Joko Widodo meminta Kadin mendetailkan kebijakan pemerintah terkait tiga fokus Indonesia pada Presidensi G20 pada 2022.
Presiden meminta Kadin mendetailkan lagi terutama berkaitan dengan reformasi ekonomi, reformasi struktural, pendampingan bagi UMKM, dan transformasi ekonomi. Menurut Presiden, dalam transisi energi, Indonesia memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah dan bisa menghasilkan energi hijau.
Anggota DEN dari unsur Industri, Satya Widya Yudha mengatakan, transisi energi menuju energi hijau dan berkelanjutan merupakan satu dari tiga fokus Indonesia dalam forum G20 di Bali pada 2022. Selain, arsitektur kesehatan global dan transformasi ekonomi digitalisasi.
"DEN mendukung sepenuhnya arahan Presiden selaku Ketua Presidensi G20 agar dunia usaha mendetailkan langkah-langkah dalam transisi energi tersebut," ujar Satya. Senin, (6/12/2021).
Anggota DEN, Satya Widya Yudha
Satya yang juga Ketua Komite Tetap Kebijakan dan Regulasi Kadin Indonesia. Ia menyatakan, pihaknya juga mendukung pertemuan Business 20 (B20) sebagai forum bisnis di antara negara-negara G20 yang tujuannya merealisasikan tugas pokok pemerintah dalam G20.
“Dalam pertemuan B20 itu, Kadin Indonesia ditunjuk menjadi Ketua Presidensi B20. Ini momentum untuk memacu investasi dalam negeri,” katanya.
Menurutnya, perlun adanya kerja sama internasional dalam pendanaan untuk perubahan iklim agar negara maju bisa merealisasikan pendanaannya kepada negara berkembang seperti Indonesia khususnya dalam memitigasi dan mengadaptasi perubahan iklim.
Lebih lanjut, Satya mengungkapkan keterlibatan dunia usaha dalam pencapaian target negara agar bisa Net Zero Emission sangat vital. Hal ini disebabkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi 6% dan keluar dari middle income trap di tahun 2043 sehingga target Net Zero Emission 2060 akan bisa tercapai.
“Tentunya ini perlu kolaborasi Swasta dan BUMN serta pemerintah sebagai pengambil kebijakan,” imbuhnya.
Dalam acara Rapimnas KADIN turut hadir Menko Perekonomiam Airlangga Hartarto, Menko Maninvest Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menkeu Sri Mulyani, MenPPN/KeBappenas Suharso Monoarfa, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri Investasi Bahlil Lahadia. Acara Rapimnas ditutup dengan arahan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
