Saat pandemi Covid-19, industri data center menjadi salah satu industri kuat yang tidak terpengaruh, bahkan meningkat. Dalam proses pengembangan usahanya tentu diperlukan listrik yang cukup dan andal. PLN UID Jakarta Raya siap menyediakan kebutuhan listrik untuk kebutuhan tersebut.
“Jadi alhamdulllah industri yang kami rilis ini adalah tidak terpengaruh dengan impact adanya pandemi Covid 19 dan justru ini (data center) kita harapkan ini akan mengalami growing growing berkembang dan berkembang,” kata Sugiyanto, Project Development PT Madya Pratama Surya Cemerlang.
Pada Januari 2022 yang akan datang, PT Madya Pratama Surya Cemerlang akan menambah daya listrik lagi sebesar 10 MVA untuk mendukung kebutuhan data center khususnya grup perusahaan tersebut. Era digital dan serba virtual seperti sekarang ini membuat usaha di bidang data center semakin berkembang.
Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya mengatakan bahwa reserve margin listrik di Jakarta adalah 29% dari kapasitas pasokan listrik Jakarta dan sekitarnya.
"Dengan reserve margin yang cukup besar, jangan khawatir untuk menambah daya. Kami selalu siap dan menyambut baik," lanjut Doddy.
Selain penambahan daya bagi pelanggan tetap, PLN UID Jakarta Raya juga siap melayani kebutuhan listrik untuk pelanggan baru maupun listrik sementara seperti saat masa konstruksi atau event.
“Dengan adanya daya listrik yang ada ini nanti proyeksi kami, kita harapkan akan mengalami peningkatan, untuk awal-awal kita harapkan tidak tinggi dulu, kita minimal ya sekitar di 5% dulu peningkatanya, mudah-mudahan di tahun ke dua atau ke tiga akan bisa dua kali atau tiga kali daripada yang kita harapkan,” tambah Sugiyanto.
“PLN dan pelanggan akan tumbuh bersama, kita saling kolaborasi. Jika pelanggan tumbuh, maka kami juga akan tumbuh. Mari kita sama-sama saling support dan mendukung tentunya untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih positif lagi,” tutur Doddy.
Secara kumulatif penjualan PLN UID Jakarta Raya sampai Bulan November yaitu sebesar 29.865 Giga Watt hour (GWh), mengalami kenaikan sebesar 1,21% dibanding dengan tahun lalu. Pendapatan akumulasi juga mengalami kenaikan per November sebesar 0,33% dibanding dengan tahun lalu. Hal tersebut tentunya menunjukkan kegiatan-kegiatan masyarakat yang sudah berangsur normal.