Kata perwakilan Tidal Bridge Latif Gau dalam keterangannya, Tidal Bridge sudah siap berinvestasi sejak dua tahun lalu dan sempat terhambat karena Pandemi Covid-19. Persiapan investasi PLTAL tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari pihak PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang nantinya akan membeli listrik dari PLTAL.
Sebelumnya, proyek PLTAL sudah ada di dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN namun tidak dimasukkan lagi dalam RUPTL di 2021. Ia mengatakan telah membicarakan kondisi tersebut dengan Direktur Utama PLN terkait kelanjutan proyek yang telah disepakati bersama.
"Pak Dirut PLN Darmawan Prasodjo menyambut dengan antusias dan menginginkan agar proyek ini segera dibahas lebih lanjut bersama para pihak terkait agar bisa segera dikerjakan," ujarnya belum lama ini.
Selain membicarakn hal ini kepada PLN, Kata Latif Gau, Tidal Bridge juga berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Belanda beberapa waktu lalu dan membahas kelanjutan proyek tersebut.
Menko Maritim dan Investasi, kata dia menyatakan akan mengumumkan rencana proyek tersebut dalam pertemuan G20 di Bali pada November 2022 karena proyek ini berkaitan dengan pemanfaatan energi berkelanjutan.
Tidal Bridge telah menyiapkan investasi senilai sekitar Rp3 triliun yang siap dikucurkan untuk membiayai pengerjaan proyek tersebut.