Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII, Rabu (8/2/2023). Ia menungkapkan, pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu telah berdampak pada kondisi kelistrikan negara ini, di mana pasokan listrik mengalami oversupply.
Kemudian, pada 2020 terdapat peningkatan kelebihan daya atau oversupply kapasitas pembangkit listrik karena adanya penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19. Adapun reserve margin di 2020 tercatat 39,9%, lalu pada 2021 turun menjadi sebesar 37% dan tahun 2022 diperkirakan naik lagi menjadi sebesar 56%.
"PLN juga dihadapkan dengan mulai beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis dari program 35.000 Mega Watt (MW),"ujarnya.
0 Komentar
Berikan komentar anda