CEO PIS Yoki Firnandi memaparkan bahwa perusahaan telah menyusun program-program strategis, di antaranya adalah upaya penurunan emisi dari operasional kapal dengan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan.
“PIS sudah menerapkan penggunaan biodiesel, sebanyak 146 kapal yang kami operasikan baik kapal milik maupun kapal sewa, menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin utama, dan terdapat juga yang menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin tambahan atau auxiliary engine,” ujar Yoki dikutip dalam laman resmi Pertamina, Kamis (20/7/2023).
Aksi lain yang merupakan langkah nyata PIS adalah dengan pembelian kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) Amaryllis di tahun ini, di mana Pertamina Gas Amaryllis merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia, yang juga menjadi kapal pertama bertenaga dual fuel LPG di Pertamina dan Indonesia.
“PIS mengakuisisi Pertamina Gas Amaryllis, Kapal tersebut berpotensi menurunkan emisi PIS sebesar 12 ribu ton setara CO2 per tahunnya,” jelasnya.
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan biodiesel berupa B35 pada kapal-kapal PIS ini merupakan bagian dari dua inisiatif utama PIS dalam mendukung NZE 2060 Indonesia. Di mana inisiatif pertama merupakan adalah keterlibatan PIS dalam bisnis logistik dan transportasi energi baru dan terbarukan atau green business building yang memiliki target jangka menengah dan panjang, dan inisiatif berikutnya adalah upaya penurunan emisi dari operasional kapal maupun bisnis lainnya saat ini.
“Inisiatif peningkatan efisiensi operasi kapal yang paling efektif secara biaya dalam mereduksi karbon di industri perkapalan adalah dengan menerapkan peningkatan efisiensi operasi, seperti pembersihan lambung kapal secara terus menerus, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum/ekonomis” lanjut Yoki.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa upaya Pertamina dalam mendukung target NZE 2060 tidak hanya dilakukan di bidang hulu dan hilir bisnis minyak dan gas (migas) perusahaan, tapi juga dilakukan di sisi midstream atau distribusi salah satunya seperti yang dilakukan oleh PIS.
“Subholding Pertamina terus berperan aktif dalam upaya transisi energi dan mencapai target NZE. Khusus PIS, ini menunjukkan bahkan di bidang logistik dan transportasi migas, Pertamina tetap fokus dalam membangun green business” ungkap Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.