Perusahaan analis energi, Rystad Energy memprediksi investasi pembangunan PLTP mencapai 25 miliar dollar Amerika Serikat ( AS) atau Rp 367 triliun dalam lima tahun ke depan

Listrik Indonesia | Nilai investasi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi ( PLTP) mencapai 25 miliar dollar Amerika Serikat ( AS) atau Rp 367 triliun dalam lima tahun ke depan. Hal ini diperkirakan oleh Perusahaan analis energi, Rystad Energy karena sejumlah perusahaan energi konvensional mulai melakukan diversifikasi ke pasar energi alternatif.

Saat ini, Indonesia berada pada urutan kedua- setelah AS-yang memiliki kapasitas terpasang PLTP besar. Kapasitas terpasang PLTP saat ini didominasi oleh AS dengan 4 GW. Dalam kurun 2010 hingga 2020, total investasi AS untuk pengembangan energi panas bumi terbaru mencapai 40 miliar dollar AS (Rp 588 triliun).

Melihat kondisi ini, seperti dilansir Oil Price, kapasitas terpasang PLTP global diprediksi akan meningkat dari 16 gigawatt (GW) pada akhir 2020 menjadi 24 GW pada 2025.

Setelah Indonesia, negaa yang mendominasi pengembangan PLTP adalah Filipina, Turki, dan Italia. Saat ini, 10 besar negara penghasil panas bumi berkontribusi pada 90 persen dari total pasar, dengan banyak negara berencana untuk segera memasuki pasar panas bumi, terutama di Eropa.

“Masih banyak proyek PLTP masih dalam tahap perencanaan dan harus bersaing dengan sumber energi terbarukan lain yakni energi angin dan matahari. Namun, berlawanan dengan energi angin dan matahari, tapak permukaan PLTP jauh lebih kecil dalam hal kilometer persegi per MW listrik yang dihasilkan,” ujar Kepala Riset Layanan Energi Rystad Energy, Audun Martinsen.

Nilai investasi yang cukup besar ini harus bisa dioptimalkan Indonesia mengingat potensi panas bumi di tanahair cukup besar. Namun, negara lain pun memiliki potensi panas bumi di wilayahnya yang bisa bersaing dengan dalam mendapatkan investasi itu.

Seperti Hongaria, Kroasia, Belgia, Inggris, dan Jerman telah memiliki kapasitas terpasang PLTP yang sudah beroperasi. Bahkan, Jerman memiliki 37 PLTP yang beroperasi di mana sebagian besar terletak Bavaria. Rencananya, Jerman akan  menambah 16 pembangkit listrik dan pemanas lainnya yang akan diselesaikan selama beberapa tahun mendatang. (pin)