Renewable Energy
ENERGY PRIMER
NEWS
Product
POWER TECH
Trending
Formula E: Performa Mobil Sport Listrik Dekati Jet Darat

Teknologi isi ulang daya mobil balap Gen3 Formula E [Foto: new.abb.com - LISTRIK INDONESIA]
Listrik Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi kembali menunda penyelenggaraan Formula E 2021 di Jakarta. Penyebabnya pandemi covid-19 belum sepenuhnya terkendali.
Rencana awal, adu balap mobil listrik ini digelar 6 Juni 2020. Amukan virus korona memaksa tuan rumah menunda ke 2021.
Jakarta sebenarnya telah mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah lima tahun berturut-turut. Mulai 2020 hingga 2024. Rute olahraga otomotif ini di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Lewis Hamilton ke Listrik
Mesin turbo hibrida V6 diterapkan di lintasan Formula 1 (F1) sejak 2014. Saat itu mencuat diskusi sengit format armada yang akan diterapkan pada 2021. Akhirnya diputuskan tidak ada perubahan. Tunggangan pebalap tetap berbasis bahan bakar fosil.
Sementara itu, penyelenggara FIA (Federasi Otomotif Internasional) mengklaim menguasai hak eksklusif balap mobil listrik kursi tunggal di sirkuit Formula E --nama resminya FIA Formula E Championship. Hal inilah yang menjadi aral bagi F1 jika memiliki rencana menggunakan pacuan berbasis listrik.
BACA JUGA: Tesla Amankan Suplai Nikel Genjot Produksi Baterai Mobil Listrik
Membayangkan atau bahkan mengkaji kemungkinan lintasan F1 diisi mobil listrik tentu bukan mengada-ada. Teknologi kendaraan listrik berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Mobil berbasis baterai juga menjawab tren masa depan yang mengedepankan kepedulian pada kelestarian lingkungan.
Legenda F1 Lewis Hamilton, lansir Drivetribe.com, jauh-jauh hari menilai Formula E "akan menjadi masa depan". Karenanya, Hamilton serta-merta mengisyaratkan suatru hari memacu adrenalin di lintasan pacuan bertenaga listrik.
Mampukah F1 Abaikan Tren?
Tren kendaraan listrik tahun demi tahun semakin tak terbendung. Sejumlah negara bahkan menempatkan program elektrifikasi sebagai "harga mati".
Norwegia, misalnya, menggelontorkan insentif pajak bagi pembeli kendaraan listrik. Kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbasis bahan bakar fosil mulai diterapkan pada 2025.
Alhasil, pabrikan mobil menggelontorkan miliaran dolar untuk mengembangkan mobil listrik.
BACA JUGA: 1 di Antara 5 Pemilik Mobil Listrik Kembali ke Kendaraan Biasa
Jika F1 ingin mempertahankan pabrikannya saat ini ke depan, tidak ada jalan lain selain mulai beralih ke kendaraan berbasis energi bersih. Di luar konteks balapan, korporat otomotif khususnya hari ini tidak diterima masyarakat --baca: pasar-- bila tak bersahabat dengan bumi.
Melawan tren berarti F1 mengandalkan balapan spektakuler. Mengedepankan balapan dramatis berarti mempertahankan mobil dengan mesin pembakaran internal. Tak peduli revolusi pacuan Formula E yang semakin ganas.

Mendekati Jet Darat
Kejuaraan Formula E 2022/2023 menghadirkan mobil seri Gen3. Tentu seri ini lebih mumpuni ketimbang generasi sebelumnya. Porsche Motorsport, misalnya, tak ingin ketinggalan menghadirkan tunggangan seri Gen3.
Wakil Presiden Porsche Motorsport Fritz Enzinger menjelaskan generasi mobil balap baru Porsche Gen3 bakal membuka kisah sukses di Formula E.
“Kami ingin menjadi bagian kisah itu,” ujar Enzinger dalam keterangan persnya belum lama ini, seperti dikutip Tempo.co.
Mobil balap Porsche Gen3 tonggak teknis evolusi Formula E. Performanya meningkat signifikan dibandingkan dengan mobil Gen2 pada musim 2021.
Dalam mode kualifikasi, unit balap Gen3 berkekuatan 350 kWh. Bukan 250 kWh seperti sebelumnya. Kemudian Porsche Gen 3 dalam mode balap normal tersedia 300 kWh.
Dengan mesin penggerak listrik berkapasitas 250 kWh, mobil balap Gen2 sanggup melesat dari kondisi diam menuju 100 km/jam hanya dalam 2.8 detik --sebelum mencapai kecepatan maksimal 280 km/jam.
BACA JUGA: Cara Isi Ulang Baterai Kendaraan di SPKLU PLN
Merujuk situs web Sciencefocus.com, kecepatan maksimal mobil F1 adalah 378 km/jam. Dengan demikian performa alias kecepatan mobil balap bermodal setrum seri Gen3 makin mendekati "jet darat" --julukan kepada mobil balap F1 selama ini.
Menurut Enzinger, keikutsertaan Porsche pada Formula E 2019 menunjukkan komitmen perusahaan yang jelas pada elektrifikasi.
Sementara itu, Presiden FIA Jean Todt mengaku senang Porsche berkomitmen untuk mengembangkan mobil balap listrik.
“Mobil balap Gen3 akan semakin memantapkan kedisiplinan sebagai puncak balap listrik,” tutur dia.
Menurut CEO Formula E Jamie Reigle, kehadiran Porsche dalam balap mobil listrik Formula E menunjukkan bahwa mereka ikut mendorong perkembangan teknologi kendaraan listrik.
“Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA tetap menjadi ajang pembuktian dari teknologi kendaraan listrik balap ke jalan raya,” ujar Reigle. (RE)
0 Komentar
Berikan komentar anda