Trending

Heman Darnel Ibrahim:  Pengembangan KBLBB Butuh Regulasi dan Komitmen Bersama

Heman Darnel Ibrahim:  Pengembangan KBLBB Butuh Regulasi dan Komitmen Bersama
Dok. den.go.id

Listrik Indonesia | Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dan sekaligus Ketua CIGRE Indonesia Heman Darnel Ibrahim mengatakan, Webinar ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta masukan informasi praktis kepada Pemerintah mengenai hal-hal yang dianggap sebagai pendorong dan penghambat serta tantangan peralihan dari (internal combustion engine (ICE) ke kendaran listrik di Indonesia dilihat dari perspektif social acceptance masyarakat terhadap kendaraan listrik.

 

“Manfaat dari peralihan kendaraan ICE ke kendaraan listrik adalah melepas ketergantungan pada impor minyak, membuat lingkungan hidup lebih sehat, efisiensi penggerak roda tinggi, lebih efisien dalam memakai bahan bakar dan menurunkan emisi karbon. Bagi Indonesia, motif pengalihan dari ICE menuju kendaraan listrik tersebut juga berlaku, termasuk meringankan beban keuangan negara dari mengimpor BBM yang besar,” kata Herman, saat menjadi pembicara dalam webinar yang digelar CIGRE Indonesia dengan Topik Membangun Masyarakat E-Mobility (Kendaraan Listrik) yang dilaksanakan secara virtual, Kamis 27/5/2021).

 

Webinar ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta masukan informasi praktis kepada Pemerintah mengenai hal-hal yang dianggap sebagai pendorong dan penghambat serta tantangan peralihan dari internal combustion engine (ICE) ke kendaran listrik di Indonesia dilihat dari perspektif social acceptance masyarakat terhadap kendaraan listrik.

 

Disamping itu, lanjut dia, beberapa hambatan kendaraan listrik yang juga sering disebut adalah harga mobil listrik tinggi, jarak tempuh terbatas, waktu charging yang masih lama serta ketersedian infrastruktur charging publik yang masih sedikit. “Oleh sebab itu perlu adanya dukungan regulasi serta komitmen Pemerintah dan seluruh stakeholders untuk mendukung program pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” imbuh Herman.

 

Herman menambahkan, Indonesia berkomitmen dalam Paris Agreement tentang perubahan iklim untuk membatasi kenaikan suhu bumi tidak melebihi 1,5 derajat celcius. “Saat ini beberapa Negara maju telah mencanangkan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah dengan transisi energi dari berbasis energi fosil menjadi berbasi energi baru dan terbarukan,” jelas dia.

 

Herman melanjutkan, ada beberapa scenario umum untuk menuju NZE antara lain: mengalihkan sumber energi transportasi dari BBM ke listrik, mengoptimalkan energi listrik berbasis sumber energi terbarukan, dsb. “Selain itu, untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik diperlukan beberapa kebijakan pendukung, antara lain: kebijakan fiskal untuk meringankan biaya pembangunan SPKLU, dukungan dalam pembangunan infrastruktur SPKLU, kemudahan ijin SPKLU dan kemudahan mendapatkan listrik PLN untuk SPKLU,” pungkas Herman. (TS)

 


Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button