
Berlokasi di Ruang Rapat Kalingga 2 Hotel Aston Bandung, Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi dengan didampingi oleh Direktur Pengembangan dan Niaga Adi Supriono serta para jajarannya bertemu dengan Sutijastoto selaku Dirjen EBTKE Kementerian ESDM beserta untuk membahas tindak lanjut keseriusan PT Indonesia Power dalam pengelolaan TOSS untuk Energi Baru dan Terbarukan.
“Target utama dari EBT ialah cara membuat sesuatu yang baru agar dapat bernilai ekonomis, "Dalam mencapai target EBT yang kita utamakan adalah bagaimana kita meng-Create Economi Value, yang tentu saja bisa bermanfaat bagi Indonesia Power," ujar Sutijastoto.
Ia berharap, untuk Indonesia Power yang begitu serius terhadap pengembangan EBT, "Diharapkan nantinya Indonesia Power bisa menjadi salah satu fundamental bagi pencapaian target EBT di Indonesia. Mari kita saling bahu-membahu melalui sinergi BUMN
Kementerian ESDM juga memberikan apresiasi beberapa peluang dan potensi Energi Baru yang dapat digarap oleh IP untuk membantu mencapai target bauran ebt 23% pada tahun 2025. Saat ini Indonesia Power sedang menggarap 18 Project EBT yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Pertemuan kali ini fokus melaporkan beberapa inisiatif dari Indonesia Power terkait Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Dalam hal ini Kepala Bidang Riset, Inovasi Dan Knowledge Management PT Indonesia Power M. Soleh memaparkan perihal pemanfaatan pelet sampah untuk co-fairing di PLTU Jeranjang.
Serangkaian dengan acara tersebut PT Indonesia Power dengan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM melaksanakan Upacara HUT ke-74 Republik Indonesia di PLTA Rajamandala, kali ini Dirjen EBTKE KESDM bertindak sebagai Inspektur Upacara, Sabtu (17/8).
Dalam sambutannya Sutijastoto menyampaikan bahwa Indonesia Power menjadi Perusahaan Pembangkit Listrik yang terdepan dalam pengembangan EBT, seperti halnya PLTA Rajamandala yang sangat membantu program Citarum Harum, karena air keluaran PLTA rajamandala dikembalikan ke sungai dan air menjadi lebih bersih setelah disaring di Intelake PLTA Rajamadala. Mengenai UP Saguling, sebagai PLTA terbesar harus tetap melestarikan lingkungan agar keberlanjutan terjaga. Masalah gulma enceng gondok akan bisa ditanggulangi dijadikan TOSS yg bermanfaat bagi masyarakat dengan peningkatan ekonomi serta memelihara kelestarian danau dan keandalan pembangkit. (DH/fr)
0 Komentar
Berikan komentar anda