AGENDA Renewable Energy ENERGY PRIMER NEWS
Trending

Ini Hasil FGD Optimalisasi Peran Panas Bumi

Ini Hasil FGD Optimalisasi Peran Panas Bumi

Listrik Indonesia | Akhir-akhir ini sektor Panas Bumi/Geothermal menjadi perbincangan hangat, di mana Indonesia memiliki segudang potensi energi panas bumi, eksplorasi besar-besaran hingga munculnya wacana pembentukan holding BUMN Panas Bumi.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) secara online bertemakan ‘Optimalisasi Peran Panas Bumi dalam Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional’ yang dilaksanakan pada Kamis, (11/3/2021) dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten antara lain sebagai narasumber Direktur Utama PT GeoDipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim, Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana, Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Nagara Kementerian Keuangan Heri Setiawan, Perwakilan Kementerian BUMN, dan Mantan Sekjen ESDM Luluk Sumiarso. Sedangkan penaggap materi yaitu Dr. Herman Darnel Ibrahim Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto Sekjen DEN, Suryadama Ketua METI, dan Irine Handika PSE Tenaga Ahli UGM. Acara tersebut dipandu Arief Yunan selaku Moderator.

Dari hasil FGD dapat ditarik kesimpulan, bahwa harga listrik energi terbarukan (ET) masih menjadi kendala dalam pengembangan. Harus banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah baik langsung maupun tidak langsung melalui BUMN untuk perbaikan harga jual listrik ET termasuk Geothermal dengan upaya menurunkan risiko eksplorasi dan eksploitasi oleh pemerintah.  Hal ini suatu langkah maju, namun kemampuan pemerintah untuk pendanaan drilling eksplorasi ini perlu terus digali dengan melibatkan pendanaan teknologi hijau dan pendanaan Multilateral Bank.  Terobosan utk kurangi Risiko eksplorasi dan eksploitasi dan lainnya melalui pemanfaatan dana-dana energi bersih termasuk pendanaan perubahan iklim sangat Optimal dibandingkan menggunakan PMN atau dana APBN.

 

Dadan Kusdiana                                                                                        Heri Setiawan

Kemudian terkait pembentukan holding Geothermal juga dapat diperluas menjadi BUMN khusus ET yang merupakan langkah strategis nasional dalam rangka menuju Kemandirian Nasional tetapi perlu dilakukan dengan berhati-hati dan jangan sampai aset nasional tersandera oleh pihak keuangan swasta seperti kejadian di tahun 1996-1998. 

Masih terkait holding, dengan adanya wacana PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) yang akan melantai pada bursa saham alias Initial Public Offering (IPO). Wacana IPO PGE perlu diukur semua kemungkinan dari "plus dan minusnya" sebagaimana rekomendasi yang dipaparkan Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Nagara Heri Setaiawa,  Anggota DEN Herman Darnel, dan Mantan Sekjen ESDM Luluk Sumiarso.


Luluk Sumiarso                                                                                                         Riki Firmandha Ibrahim

BUMN Holding Geothermal itu maksudnya dalam memposisikan sinergi antara PLN dan Pertamina yang sejak lalu kedua BUMN besar ini sulit digabungkan.  Maka apabila GeoDipa Energi yang sudah menjadi BUMN Geothermal lalu dijadikan sebagai Holding Geothermal maka sangat patut dipertimbangkan oleh pemerintah (sebagai penengah), dan kita tidak kehilangan momentum dalam transisi energi melalui optimalisasi BUMN Holding.

Diakhir FGD, Pemerintah menyatakan  tetap berkomitmen mendorong pengembangan ET menuju Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional. (Cr)


Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button