NEWS
Trending

Ini Kendala Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan di Papua

Ini Kendala Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan di Papua
Listrik Indonesia, Papua | PT PLN (Persero) wilayah Papua menyebutkan dalam meningkatkan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Papua, terkendala suatu permasalahan yang rumit, yakni masalah pembebasan lahan.

Menurut, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Papua Henrison Lumbanraja, tak jarang, ketika urusan pembebasan lahan menemui jalan buntu. Akibatnya, beberapa proyek pembangunan yang sudah ditencanakan sejak jauh-jauh hari menjadi molor dari waktu yang sudah ditentukan. "Di 2017, kami (PLN) sudah menargetkan untuk menyelesaikan sebanyak empat infrastruktur kelistrikan di Papua," katanya dalam keterangan resminya, (11/01).

Meski begitu, untuk mewujudkan target tersebut, peran serta dukungan pemerintah dan masyarakat dinilai sangat berpengaruh. Di mana pemerintah memiliki kepentingan dalam proses perizinan, sedangkan masyarakat harus mendukung kelancaran pembebasan lahan.

"Saya harap pemerintah daerah dan warga mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan yang dilakukan oleh PLN karena kelak manfaat listrik akan kita nikmati bersama juga," ungkapnya.

Keempat proyek infrastruktur yang akan diselesaikan PLN tahun ini di Papua, yaitu dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mobile Power Plan (MPP) Jayapura berkapasitas 50 Megawatt (MW), dan PLTMG MPP Nabire berkapasitas 20 MW.

"Untuk dua proyek lainnya, PLN akan menuntaskan pembangunan dua Gardu Induk (GI) masing-masing GI Holtekamp dan GI Jayapura," bebernya.

Selain itu, lanjut Henrison, masalah teknis di Papua yang kerap dihadapi PLN yaitu kondisi kontur tanah yang ekstrem serta akses jalan menuju lokasi proyek cukup sulit ditempuh.

Sekadar informasi, pada 2016 lalu, PLN berhasil merampungkan beberapa infrastruktur kelistrikan di Papua antara lain PLTA Orya Genyem, GI Skyline dan GI Sentani yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden berkeinginan seluruh desa yang berada di pelosok nusantara yang belum teraliri listrik, agar dapat terlistriki dengan meningkatkan rasio elektrifikasi mencapai 97%. Hal ini merupakan bagian dari megaproyek infrastruktur kelistrikan 35.000 MW. (RG)

Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button